Persiapan KA Bandara, KCI Ubah Pergerakan Penumpang di Stasiun Duri
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengubah pergerakan penumpang di peron-peron stasiun menyusul adanya persiapan perjalanan KA bandara dari dan menuju Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat.
Vice President Coorporate Communication PT KCI, Eva Chairunissa, mengatakan, perubahan itu sudah dilakukan sejak Minggu (25/3/2018) lalu. Hal ini menyusul rampungnya pembangunan lima peron sehingga otomatis mengubah lokasi naik turun penumpang KRL.
“Nanti peron jalur 3 dan 4 akan melayani KA Bandara Soekarno Hatta, tapi masih memungkinkan untuk melayani naik turun pengguna jasa KRL melalui pengaturan operasional,” ujar Eva ketika dikonfirmasi, Selasa (27/3/2018).
Ia menjelaskan, untuk KRL tujuan Angke, Kampung Bandan, dan Jatinegara, penumpang akan menggunakan jalur 1. Sementara untuk peron jalur 2 melayani KRL tujuan Tanah Abang, Manggarai, Depok, dan Bogor. Adapun untuk jalur 5 melayani KRL tujuan Duri dan Tangerang.
KCI sadar adanya tambahan lintas KA bandara di Stasiun Duri bakal membuat pergerakan orang di peron semakin sibuk. Untuk menghindari kecelakaan dan mengedepankan kenyamanan penumpang, lalu lintas dan pergerakan orang akan dimaksimalkan melalui jembatan penyeberangan orang (JPO) di yang telah dibangun di sana. Tangga berjalan juga sudah dipasang khusus untuk jalur 1 dan jalur 5.
“Pengguna juga dapat menggunakan jalur penyeberangan sementara yang tersedia di ujung peron arah Tanah Abang dan Grogol, yang menghubungkan jalur 1 dan jalur 5,” ucap Eva.
Selama masa awal pemberlakuan perubahan alur pergerakan pengguna ini, petugas pelayanan KRL maupun announcer stasiun terus aktif memberikan pengumuman kepada pengguna yang hendak transit atau berpindah peron agar menggunakan eskalator. Penambahan petugas sudah dilakukan di Stasiun Duri.
“Sejak bangunan baru Stasiun Duri rampung, seluruh pelayanan pengguna juga dipusatkan di lantai atas bangunan baru,” kata Eva.
Kini layanan di atas bangunan kian lengkap dengan tersedianya toilet, musala, dan pos kesehatan. Akses keluar masuk stasiun juga dilayani dibangunan baru dengan tujuh gate untuk masuk, dan enam gate untuk keluar.
“Untuk mengakses area pelayanan pengguna ini, tersedia dua eskalator naik, dua eskalator turun, dan satu lift di hall Stasiun Duri,” tutur Eva sembari menegaskan standformasi 12 akan mulai diberlakukan untuk lintas Tangerang-Duri pada pekan ini.
Sementara itu, Vice President Commercial Passenggers PT Railink, Fitri Kusumawardani, mengatakan, Stasiun Duri merupakan rancangan awal dari pemberangkatan KA bandara. Selain Stasiun Duri, Ka bandara dijadwalkan akan berangkat dari Stasiun Manggarai, Sudirman Baru, Batu Ceper, dan Stasiun Bandara.
“Yang belum Stasiun Manggarai dan Stasiun Duri,” tuturnya.
Fitri menyebutkkan, kajian dan rancangan KA bandara sudah dilakukan oleh PT Railink, PT KAI Daop 1 dan kantor pusat PT KAI. Meski telah dirancang, namun Fitri belum dapat memastikan kapan KA bandara dapat diberangkatkan melalui kedua stasiun itu. “Kami akan informasikan ketika semuanya siap,” pungkas Fitri.
Vice President Coorporate Communication PT KCI, Eva Chairunissa, mengatakan, perubahan itu sudah dilakukan sejak Minggu (25/3/2018) lalu. Hal ini menyusul rampungnya pembangunan lima peron sehingga otomatis mengubah lokasi naik turun penumpang KRL.
“Nanti peron jalur 3 dan 4 akan melayani KA Bandara Soekarno Hatta, tapi masih memungkinkan untuk melayani naik turun pengguna jasa KRL melalui pengaturan operasional,” ujar Eva ketika dikonfirmasi, Selasa (27/3/2018).
Ia menjelaskan, untuk KRL tujuan Angke, Kampung Bandan, dan Jatinegara, penumpang akan menggunakan jalur 1. Sementara untuk peron jalur 2 melayani KRL tujuan Tanah Abang, Manggarai, Depok, dan Bogor. Adapun untuk jalur 5 melayani KRL tujuan Duri dan Tangerang.
KCI sadar adanya tambahan lintas KA bandara di Stasiun Duri bakal membuat pergerakan orang di peron semakin sibuk. Untuk menghindari kecelakaan dan mengedepankan kenyamanan penumpang, lalu lintas dan pergerakan orang akan dimaksimalkan melalui jembatan penyeberangan orang (JPO) di yang telah dibangun di sana. Tangga berjalan juga sudah dipasang khusus untuk jalur 1 dan jalur 5.
“Pengguna juga dapat menggunakan jalur penyeberangan sementara yang tersedia di ujung peron arah Tanah Abang dan Grogol, yang menghubungkan jalur 1 dan jalur 5,” ucap Eva.
Selama masa awal pemberlakuan perubahan alur pergerakan pengguna ini, petugas pelayanan KRL maupun announcer stasiun terus aktif memberikan pengumuman kepada pengguna yang hendak transit atau berpindah peron agar menggunakan eskalator. Penambahan petugas sudah dilakukan di Stasiun Duri.
“Sejak bangunan baru Stasiun Duri rampung, seluruh pelayanan pengguna juga dipusatkan di lantai atas bangunan baru,” kata Eva.
Kini layanan di atas bangunan kian lengkap dengan tersedianya toilet, musala, dan pos kesehatan. Akses keluar masuk stasiun juga dilayani dibangunan baru dengan tujuh gate untuk masuk, dan enam gate untuk keluar.
“Untuk mengakses area pelayanan pengguna ini, tersedia dua eskalator naik, dua eskalator turun, dan satu lift di hall Stasiun Duri,” tutur Eva sembari menegaskan standformasi 12 akan mulai diberlakukan untuk lintas Tangerang-Duri pada pekan ini.
Sementara itu, Vice President Commercial Passenggers PT Railink, Fitri Kusumawardani, mengatakan, Stasiun Duri merupakan rancangan awal dari pemberangkatan KA bandara. Selain Stasiun Duri, Ka bandara dijadwalkan akan berangkat dari Stasiun Manggarai, Sudirman Baru, Batu Ceper, dan Stasiun Bandara.
“Yang belum Stasiun Manggarai dan Stasiun Duri,” tuturnya.
Fitri menyebutkkan, kajian dan rancangan KA bandara sudah dilakukan oleh PT Railink, PT KAI Daop 1 dan kantor pusat PT KAI. Meski telah dirancang, namun Fitri belum dapat memastikan kapan KA bandara dapat diberangkatkan melalui kedua stasiun itu. “Kami akan informasikan ketika semuanya siap,” pungkas Fitri.
(thm)