Begini Penanganan Keadaan Darurat di Kereta Api dan Stasiun

Jum'at, 24 April 2020 - 10:05 WIB
loading...
Begini Penanganan Keadaan Darurat di Kereta Api dan Stasiun
Dalam simulasi kali ini, seorang pengguna KRL di skenariokan tidak sadarkan diri di dalam KRL. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (persero) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menggelar simulasi penanganan keadaan darurat di kereta dan stasiun pada Kamis 23 April 2020. Simulasi dilakukukan di dalam KRL antara Stasiun Depok Baru - Stasiun Bogor.

Simulasi penanganan keadaan darurat juga mencakup simulasi evakuasi yang berlangsung di Stasiun Bogor. Simulasi ini dilaksanakan untuk mempersiapkan dan menyegarkan kembali pengetahuan petugas terhadap standar operasional dan prosedur menghadapi keadaan gawat darurat di dalam kereta maupun di stasiun.

Pelaksanaan simulasi ini juga ikut disaksikan oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, Direktur Sarana dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Makjen Sinaga, Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Aca Mulyana, dan Direktur Keselamatan PT KAI John Robertho.

Dalam simulasi kali ini, seorang pengguna KRL di skenariokan tidak sadarkan diri di dalam KRL. Petugas kemudian bersiap untuk kemungkinan terburuk, yaitu pengguna tersebut meninggal dan ada indikasi terpapar Covid-19.

Untuk itu, petugas pengawalan kereta (walka) langsung menangani dengan melaporkan kepada Petugas Pelayanan KRL (PPK). PPK kemudian melaporkan kepada masinis, yang selanjutnya menginformasikan kepada Pusat Kendali untuk menentukan stasiun tujuan sebagai lokasi evakuasi.

Selain menginformasikan kepada masinis dan PPK, personel walka juga mengisolasi kereta tempat pengguna yang tidak sadarkan diri. Pintu sambungan dikunci, dan seluruh pengguna di kereta tersebut didata identitasnya.

Di stasiun tempat evakuasi, walka akan meminta pengguna di kereta-kereta lainnya untuk turun terlebih dahulu. Mereka yang berada satu kereta dengan pengguna yang tidak sadarkan diri turun paling akhir.

Di stasiun lokasi evakuasi, ada serah terima pengguna dari petugas walka kepada petugas pengamanan stasiun. Dua orang personil pengamanan stasiun juga menggunakan APD lengkap dan tandu untuk evakuasi pengguna yang tidak sadarkan diri.

Pengguna dibawa ke ruang isolasi di stasiun untuk selanjutnya diperiksa petugas Pos Kesehatan Stasiun. Petugas pos kesehatan selanjutnya segera menghubungi dinas kesehatan setempat untuk evakuasi dari area stasiun dan penanganan lebih lanjut. Ia juga mendata para petugas yang melakukan kontak langsung dengan pengguna yang tidak sadarkan diri.

Sementara itu kereta yang sebelumnya melayani pengguna tersebut langsung dipulangkan ke dipo.Selanjutnya kereta dibersihkan secara detil dengan menggunakan disinfektan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2592 seconds (0.1#10.140)