Desain Dirubah, Begini Konsep Baru Trotoar di Jalan Sudirman

Rabu, 21 Februari 2018 - 20:29 WIB
Desain Dirubah, Begini Konsep Baru Trotoar di Jalan Sudirman
Desain Dirubah, Begini Konsep Baru Trotoar di Jalan Sudirman
A A A
JAKARTA - ‎Sosialisasi penataan trotoar di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin untuk mendukung Asian Games 2018 diundur dari rencana awal dimulai Rabu (21/2/2018) ini. Perubahan desain kembali terjadi dan pengerjaan diprioritaskan hanya di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya dari Patung Pemuda Senayan hingga Karet, Jakarta Pusat.

Asisten Pembangunan Pemprov DKI Jakarta, Gamal Sinurat, mengatakan, sosialisasi penataan trotoar belum dimulai lantaran ada arahan perbaikan desain dari Gubernur Anies Baswedan. Perubahan itu diantaranya mengenai penempatan drainase, penempatan bangku dan etalase budaya, serta lantai yang berdesain ciri khas budaya.

"Drainase itu justru akan diatur tidak bersamaan dengan utilitas lainnya. Apa di tengah, di depan atau dibelakang, sedang dimatangkan," ujar Gamal Sinurat saat dihubungi, Rabu (21/2/2018). (Baca: Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin Rp500 Miliar)

Gamal menjelaskan, penataan trotoar yang direncanakan mulai dari Patung Pemuda, Senayan hingga Patung Kuda, Thamrin, Jakarta Pusat itu nantinya akan memiliki Lebar trotoar berkisar 10-12 meter. Penataan trotoar ini sekaligus mengubah tata ruang Jalan Jenderal Sudirman.

Namun, kata Gamal, dengan adanya perubahan desain, penataan diprioritaskan dari Patung Pemuda hingga Jembatan Casablanca, Karet. Dengan demikian, dia memprediksi pengerjaan hanya bisa mencapai 80 persen pada saat Asean Games 2018 dimulai Agustus mendatang.

"Kami upayakan 100 persen. Tapi paling tidak saat pelaksnaan Asian Games, pengerjaan sudah tidak menggangu lalu lintas," ungkapnya. (Baca: Percantik Jalan Protokol, Sandi Minta MRT Jadi Leading Sector)

Dengan dilebarkanya trotoar dari yang ada saat ini sekitar 3-5 meter menjadi 10-12 meter, maka jalur hijau pembatas jalur cepat dan jalur lambat akan dihilangkan seperti di Jalan MH Thamrin saat ini. Satu lajur di sisi kanan akan dikhususkan untuk Transjakarta, tiga lajur untuk kendaraan roda empat, lalu satu lajur lagi untuk kendaraan roda dua dan bus penumpang reguler.

Namun, Gamal memastikan pohon akan semakin banyak dan bahkan ada sabuk hijau bagi pohon diantara jalur motor dan trotoar sekaligus pengaman bagi pejalan kaki. Pembatas antar lajur menggunakan garis marka jalan. Pengguna Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin diwajibkan mematuhi peruntukan jalur itu.

Trotoarnya sendiri akan memiliki fasilitas berupa bangku taman dan etalase budaya. Etalase budaya akan ditempatkan di titik-titik tertentu dan bisa dimanfaatkan untuk menempatkan benda-benda seni budaya hingga kegiatan seni budaya skala kecil.

Pemprov DKI masih akan membicarakan lebih lanjut teknis dari pemanfaatan etalase budaya ini agar tidak menjadi ruang bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). "Persentasi satu kali lagi saya rasa sudah bisa langsung dikerjakan. Ya, akhir bulan ini paling tidak dimulai penataanya dari Patung Pemuda," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Anies menegaskan, pekerjaan fisik revitalisasi trotoar bisa dilaksanakan pada akhir bulan ini. Terpenting, trotoar itu akan memfasilitasi pejalan kaki dengan baik, kota yang ramah, serta tertib berlalu lintas. "Memang sudah jadi rancangannya tapi perlu pematangan. Anda tahu persiskan gaya saya pendekatannya? Dimatangkan dulu, semuanya beres, baru diumumkan," tandasnya.

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga mengatakan, pengelolaan pedestrian idealnya terpadu dengan saluran air dan jaringan utilitas. Untuk itu, Nirwono setuju apabila penataan trotoar di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin tidak dilakukan terburu-buru, meskipun bertujuan sebagai pendukung Asian Games. Terpenting, fasilitas pendukungnya juga difasilitasi, seperti jalur sepeda dan angkutan umum yang terintegrasi.

"Penataan trotoar yang dilakukan saat ini di wilayah tidak berbarengan dengan penataan utilitas. Kami harap penataan trotoar Sudirman-Thamrin menjadi contoh bagi penataan trotoar di wilayah. Jadi bukan hanya lebar," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8362 seconds (0.1#10.140)