Sisihkan Penghasilan, Penjual Soto Dirikan TPA di Kampung Pemulung
A
A
A
TANGERANG - Pengabdian Rusi (48) terhadap anak-anak pemulung dan kurang mampu di Jakarta dan sekitarnya patut diacungi jempol dan menginspirasi. Bagaimana tidak, sebagai pedagang soto pinggir jalan, Rusi dan suaminya Subarlan (50), rela membangun Taman Pendidikan Alquran (TPA) Al Hidayah, di Rawabadung, Cakung, Jakarta Timur.
Usaha rintisan Rusi dan suami dalam mendidik anak-anak pemulung dilakukan sejak 2011. Dimulai dengan membuat pengajian di musala kampung pemulug. "Pertama sekali, muridnya dikit. Pengajiannya juga digelar di musala yang terbaik dari papan triplek," kata Rusi, kepada KORAN SINDO, di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Senin (12/2/2018).
Hingga saat ini, sudah 7 tahun Rusi dan suaminya mengabdikan diri mengajarkan pendidikan agama kepada anak-anak pemulung dan kaum duafa di Cakung."Awalnya saya merasa prihatin dengan anak-anak putus sekolah di lingkungan itu. Mereka ikut membantu ekonomi keluarga, dan rawan pergaulan bebas. Mereka juga dipandang negatif warga," ungkapnya.
Usaha Rusi membuahkan hasil, perlahan tapi pasti, kini muridnya telah mencapai 63 anak yang masih aktif mengikuti kegiatan pengajian melalui sistem pendidikan funny education di TPA Al-Hidayah. Berbagai bantuan pun kini mulai mengalir untuk meringankan beban pengeluaran Rusi dan suaminya.
Usaha rintisan Rusi dan suami dalam mendidik anak-anak pemulung dilakukan sejak 2011. Dimulai dengan membuat pengajian di musala kampung pemulug. "Pertama sekali, muridnya dikit. Pengajiannya juga digelar di musala yang terbaik dari papan triplek," kata Rusi, kepada KORAN SINDO, di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Senin (12/2/2018).
Hingga saat ini, sudah 7 tahun Rusi dan suaminya mengabdikan diri mengajarkan pendidikan agama kepada anak-anak pemulung dan kaum duafa di Cakung."Awalnya saya merasa prihatin dengan anak-anak putus sekolah di lingkungan itu. Mereka ikut membantu ekonomi keluarga, dan rawan pergaulan bebas. Mereka juga dipandang negatif warga," ungkapnya.
Usaha Rusi membuahkan hasil, perlahan tapi pasti, kini muridnya telah mencapai 63 anak yang masih aktif mengikuti kegiatan pengajian melalui sistem pendidikan funny education di TPA Al-Hidayah. Berbagai bantuan pun kini mulai mengalir untuk meringankan beban pengeluaran Rusi dan suaminya.
(whb)