Kepala Daerah Jabodetabekjur Berkumpul, Bima Arya Minta Perkuat Tiga Aspek Ini

Selasa, 28 Juli 2020 - 14:16 WIB
loading...
Kepala Daerah Jabodetabekjur...
Wali Kota Bogor Bima Arya.Foto/SINDOnews/Dok
A A A
BOGOR - Sejumlah Kepala Daerah Jakarta , Bogor , Depok , Tangerang , Bekasi , dan Cianjur ( Jabodetabekjur ) berkumpul di Puncak, Bogor dalam Rapat Koordinasi Rencana Tata Ruang dan Kawasan Perkotaan di Hotel Pullman Vimala Hills, Bogor, Senin (27/07/2020).

Dalam forum tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya juga menyampaikan dua isu besar yang ada di Jabodetabekpunjur, yakni lingkungan hidup dan transportasi. “Namun, dari tahun ke tahun persoalan dalam menghadapi isu tersebut adalah koordinasi, kewenangan dan keuangan. Isu besar tadi selalu dihadapkan pada tiga realita tersebut. Selalu ada masalah dengan hal koordinasi, selalu ada overlapping dalam hal kewenangan, dan selalu curhat terkait dengan keuangan atau anggaran. Apapun persoalannya," ujar Bima.

Bima berharap, kelembagaan yang dibentuk ini bukan sekedar untuk memperbaiki komunikasi atau koordinasi saja tetapi perlu dikuatkan dalam aspek kewenangan dan keuangan. "Inisiatif dari Ibu Ade (Bupati Bogor) itu bagus sekali, ada Borderline Economic Summit. Kita berkumpul, share, persoalannya apa. Tetapi itu tidak cukup karena ada persoalan lain, selain koordinasi tadi. Kalau pun kita aktif berkomunikasi dan berkoordinasi, tapi kewenangan dan keuangan itu terlalu struktural," jelasnya.

Maka dari itu, kata dia, permasalahan Jabodetabek ini solusinya harus struktural juga, yaitu membentuk Kementerian Khusus Jabodetabek. (Baca: Menteri Sofyan Djalil: Kawasan Jabodetabekpunjur Masih Miliki Sejumlah Permasalahan)

"Saya menggaris bawahi yang disampaikan Pak Gubernur tadi bahwa tidak bisa adhoc, soal Citarum misalnya tidak bisa adhoc dan ini pun tidak bisa adhoc. Pak Gubernur Jabar dengan Gubernur Jakarta sangat baik komunikasinya, meminggirkan persoalan politik, berbicara bagaimana memperbaiki koordinasi dalam hal covid. Tapi ternyata itu tidak cukup, perlu dukungan aspek kewenangan dan keuangan atau anggarannya juga," ujar Bima.

Bima berharap ada akselerasi daya dukung dalam persoalan transportasi dan lingkungan hidup di Jabodetabek ini. "Kita ingin ada akselerasi. Kita tidak yakin akselerasi itu terjadi ketika semuanya dikerjakan adhoc. Kita melihat struktur yang disampaikan Pak Menteri sangat kompleks. Apakah setiap dimensi itu bisa diselesaikan dengan taktis, seperti Pak Gubernur sampaikan tadi full time nine to five. Karena persoalannya itu fulltime semua," terangnya.

Dalam rakor tersebut juga dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana Banguningsih Pramesti.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1613 seconds (0.1#10.140)