Wali Kota Jakpus: Transjakarta Tak Mengambil Rezeki Sopir Angkot
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede menyebut kawasan perdagangan terbesar di Asia Tenggara, Pasar Tanah Abang, lebih rapi terutama dari segi lalu lintasnya. Hal itu terjadi karena bantuan Tanah Abang Explorer yang difasilitasi oleh Pemprov DKI Jakarta menurunkan tingkat kemacetan di sekitar kawasan Tanah Abang.
"Kalau kami lihat, perilaku penumpang kereta api sudah terbentuk, kalau mau lanjutin perjalanan, maka dia enggak turun di sini, tapi di Jatibaru Bengkel. Kalau mau belanja, bisa turun di pintu lama. Kalau mau ke Blok G, bisa naik Tanah Abang Explorer, headway-nya per 3 menit, kalau lebih banyak yang naik bisa lebih cepat. Jadi pembeli yang dari Blok A, B, dan Metro bisa bawa belanjaannya masuk ke bus," ucap Mangara saat menyambangi kawasan Pasar Tasik di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2018).
Terkait keluhan sopir angkot yang menyebutkan bahwa pendapatannya menurun, Mangara menilai hal itu tak beralasan lantaran yang terjadi adalah biaya operasional sopir angkot justru menurun dibandingkan sebelum Jalan Jatibaru Raya ditutup.
"Lalu kalau membutuhkan transportasi lanjutan seperti M08 dan M10, bisa diantar dengan Bus Tanah Abang Explorer. Sehingga Transjakarta enggak pernah mengambil rezeki sopir angkot. Oleh sebab itu, menurut logika saya, biaya operasional angkot sebenarnya menurun. Karena M08 biasanya kan belok ke Jatibaru Bunder, muter lagi sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai lagi ke Jatibaru Raya. Jadi logikanya lebih efisien menurut logika saya," jelasnya.
Namun, Managara mengatakan ada beberapa hal yang harus diperbaiki, antara lain soal supervisi trotoar yang masih sering diokupansi oleh sejumlah pedagang yang masih nakal.
"Kalau kami lihat, perilaku penumpang kereta api sudah terbentuk, kalau mau lanjutin perjalanan, maka dia enggak turun di sini, tapi di Jatibaru Bengkel. Kalau mau belanja, bisa turun di pintu lama. Kalau mau ke Blok G, bisa naik Tanah Abang Explorer, headway-nya per 3 menit, kalau lebih banyak yang naik bisa lebih cepat. Jadi pembeli yang dari Blok A, B, dan Metro bisa bawa belanjaannya masuk ke bus," ucap Mangara saat menyambangi kawasan Pasar Tasik di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2018).
Terkait keluhan sopir angkot yang menyebutkan bahwa pendapatannya menurun, Mangara menilai hal itu tak beralasan lantaran yang terjadi adalah biaya operasional sopir angkot justru menurun dibandingkan sebelum Jalan Jatibaru Raya ditutup.
"Lalu kalau membutuhkan transportasi lanjutan seperti M08 dan M10, bisa diantar dengan Bus Tanah Abang Explorer. Sehingga Transjakarta enggak pernah mengambil rezeki sopir angkot. Oleh sebab itu, menurut logika saya, biaya operasional angkot sebenarnya menurun. Karena M08 biasanya kan belok ke Jatibaru Bunder, muter lagi sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai lagi ke Jatibaru Raya. Jadi logikanya lebih efisien menurut logika saya," jelasnya.
Namun, Managara mengatakan ada beberapa hal yang harus diperbaiki, antara lain soal supervisi trotoar yang masih sering diokupansi oleh sejumlah pedagang yang masih nakal.
(zik)