Jangan Salah Sangka, Begini Penjelasan Wagub DKI soal Penyekatan Pasar Tanah Abang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus melakukan pembatasan pengunjung di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, guna mengurangi penularan Covid-19.
"Penyekatan Pasar Tanah Abang sudah saya sampaikan (alasannya), ada peningkatan dari 35 ribu sampai dengan 75 ribu, 87 ribu per hari. Di hari Minggu bisa mencapai 100 ribu. Pak Gubernur, Pak Kapolda, dan Pangdam, sudah datang langsung meninjau, melihat, mengatur, dan mengambil kebijakan terkait pembatasan diatur keluar masuknya, pintunya," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza), di Jakarta, Rabu (5/5/2021).
Bahkan sudah diatur pemberhentian KRL Commuter Line, Transjakarta, dan semua moda transportasi diatur sedemikian moda agar bisa mengurangi mobilitas, interaksi dan kerumunan warga, sehingga dapat mengurangi penurunan Covid-19 di Tanah Abang.
"Namun demikian, kami minta juga, diimbau jangan semua belanja di Tanah Abang, masih banyak pasar lain agar tersebar dan bisa dilakukan belanja secara online. Tidak harus secara fisik, karena pasar tanah abang umumnya sudah bisa dilakukan pembelanjaan online," tandasnya.
Adapun pembatasan yang dilakukan, kata Ariza, bertujuan agar para pedagang bisa berjualan dengan aman dan nyaman, tanpa berisiko tertular Covid-19.
"Memang satu sisi kan kita ingin ekonomi bergerak. Tapi jangan sampai ekonomi bergerak, pedaang bisa jualan, pembeli bisa membeli yang diharapkan, namun juga kita minta semua laksanakan prokes, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan," tutupnya.
"Penyekatan Pasar Tanah Abang sudah saya sampaikan (alasannya), ada peningkatan dari 35 ribu sampai dengan 75 ribu, 87 ribu per hari. Di hari Minggu bisa mencapai 100 ribu. Pak Gubernur, Pak Kapolda, dan Pangdam, sudah datang langsung meninjau, melihat, mengatur, dan mengambil kebijakan terkait pembatasan diatur keluar masuknya, pintunya," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza), di Jakarta, Rabu (5/5/2021).
Bahkan sudah diatur pemberhentian KRL Commuter Line, Transjakarta, dan semua moda transportasi diatur sedemikian moda agar bisa mengurangi mobilitas, interaksi dan kerumunan warga, sehingga dapat mengurangi penurunan Covid-19 di Tanah Abang.
"Namun demikian, kami minta juga, diimbau jangan semua belanja di Tanah Abang, masih banyak pasar lain agar tersebar dan bisa dilakukan belanja secara online. Tidak harus secara fisik, karena pasar tanah abang umumnya sudah bisa dilakukan pembelanjaan online," tandasnya.
Adapun pembatasan yang dilakukan, kata Ariza, bertujuan agar para pedagang bisa berjualan dengan aman dan nyaman, tanpa berisiko tertular Covid-19.
"Memang satu sisi kan kita ingin ekonomi bergerak. Tapi jangan sampai ekonomi bergerak, pedaang bisa jualan, pembeli bisa membeli yang diharapkan, namun juga kita minta semua laksanakan prokes, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan," tutupnya.
(thm)