Maju Pilkada Bogor, Kang AW Janji Atasi Kemacetan di Jalur Puncak
A
A
A
BOGOR - Ketua DPW Perindo Jawa Barat sebagai calon Bupati Bogor Ade Wardhana atau biasa disapa Kang AW yang berpasangan dengan Asep Ruhiyat di Pilkada serentak 2018 berjanji segera mengatasi sejumlah persoalan di kawasan Puncak (Megamendung-Cisarua).
Hal tersebut diungkapkan Kang AW dihadapan ratusan masyarakat Puncak, disela-sela kegiatan Bakti Sosial DPP Kartini Perindo di Desa Cipayung Datar, Megamendung, Kabupaten Bogor, Sabtu 20 Januari 2018.
Dia mengaku ironis, di tengah geliat pertumbuhan ekonomi, bahkan dari sektor perdagangan jasa dan pariwisata di kawasan Puncak, selalu menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar, justru kondisi sosial ekonomi masyarakatnya nyaris tak ada perubahan.
"Jadi dua kecamatan di Kabupaten Bogor yakni Megamendung-Cisarua (magnet wisata) ini terjadi anomali. Dimana banyak masyarakatnya belum menikmati kue dari potensi obyek wisata yang sebetulnya dapat meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraannya," katanya.
Itu dibuktikan, selain mengamati langsung, Calon Bupati termuda berusia 34 tahun ini juga beberapa berdialog dengan masyarakat Puncak.
"Saya sering melihat dan ngobrol dengan masyarakat Puncak malah bekerja menjadi pelayan restoran atau menjadi tukang parkir. Bahkan tak sedikit anak-anak putus sekolah yang menjadi pelayan restoran," tuturnya.
Baginya, kondisi tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah, khususnya Pemkab Bogor dalam menyelesaikan ekonomi masyarakat Puncak.
"Nah ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagaimana masyarakat Puncak itu sendiri, khsususnya Cisarua dan Megamendung ini, memiliki kemampuan atau ditingkatkan baik sisi soft skill maupun hard skill-nya. Agar mereka siap guna terhadap kondisi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata didaerahnya," paparnya.
Pihaknya yakin dengan dampak positif pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata dipastikan banyak membutuhkan tenaga kerja.
"Maka dari itu kenapa tidak kita bangun disini (Puncak) semacam sekolah wisata, yang memang diperuntukkan bagi masyarakat disini. Supaya mereka bisa menjadi penerima manfaat dari potensi keadaaan yang ada di daerahnya," tuturnya.
Terkait dengan permasalahan kemacetan, menurutnya, bisa diselesaikan secara cepat, tepat dan terpadu asalkan pemerintah, baik pusat maupun daerah memiliki keseriusan.
"Sebetulnya tidak sulit, masalah kemacetan ini kan sudah diwacanakan, direncanakan bahkan sudah diimplementasikan tapi tidak tuntas, dalam hal ini pembangunan infrastruktur alternatif yakni poros jalur Puncak II kan sudah ada, kemudian poros Bogor Selatan juga sudah ada. Sebenarnya tinggal gimana political will pemerintah itu sendiri, mau atau tidak untuk menyelesaikannya," katanya.
Terlebih, lanjut dia, permasalahan Puncak, baik menyangkut lingkungan maupun kemacetan pemerintah pusat sudah memberikan perhatian khusus terhadap kondisi yang ada di Puncak ini. (Baca Juga: Bakti Sosial di Bogor, Hary Tanoe: Perindo Berbuat Membangun Masyarakat
"Saya kira jika diam saja dan tak ada political will dari pemerintah, kemacetan Puncak akan semakin parah. Tak cukup dengan solusinya hanya dengan kebijakan satu arah (sistem one way) saat akhir pekan atau libur panjang di kawasan Puncak ini, justru banyak sekali yang dirugikan. Justru kebijakan tersebut banyak merugikan masyarakat lokal yang ada di Megamendung-Cisarua Puncak," tegasnya.
Maka dari itu, Kang AW menjabarkan permalasahan Puncak ini harus segera diatasi bersama, jangan sampai permalasahan yang sudah menahun ini justru malah semakin membuat susah masyarakat. "Jadi dalam mengatasi ini, harus dikedepankan yang namanya political will dan harus menjadi skala prioritas dalam mengatasi permasalahan yang tak pernah terselesaikan dengan baik," katanya.
Di tempat yang sama, dalam kesempatan itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kartini Perindo kembali menggelar bakti sosial (baksos) berupa pembagian 250 paket beras kepada warga Desa Cipayung Datar, Megamendung, Kabupaten Bogor, Sabtu 20 Januari 2018.
Sekretaris Jenderal DPP Kartini Perindo Eva Mutia mengaku bersyukur bisa tetap berbagi. Namun juga sedih melihat masih banyak masyarakat yang kurang mampu di wilayah Puncak salah satunya di Kecamatan Megamendung ini.
"Kecamatan Megamendung ini kan potensi daerahnya kaya, tapi kondisi masyarakatnya memprihatinkan. Untuk itu hari hari ini kami adakan kegiatan bakti sosial dengan membagikan paket beras," ujarnya.
Calon anggota legislatif DPR RI dapil Kabupaten Bogor ini juga berharap agar masyarakat yang tinggal di kawasan Puncak, Bogor dapat terbantu dengan bakti sosial ini di tengah melambungnya harga beras di pasaran.
Ketua DPD Kartini Perindo Kabupaten Bogor Firda Hidayati mengatakan, baksos ini merupakan salah satu program dari Partai Perindo yang bertujuan untuk membantu mensejahterakan masyakarat kecil.
"Ini program dari Partai Perindo. Kami bagikan 250 paket kepada warga yang kurang mampu khususnya para jompo," kata Firda.
Firda berharap kegiatan ini dapat membantu meringkankan beban ekonomi masyarakat. Kartini Perindo pun masih mempunyai banyak kegiatan sosial seperti kelas memasak dan bahasa Inggris.
"Intinya Partai Perindo hadir untuk membantu mensejahterakan masyarakat yang membutuhkan salah satunya bakti sosial ini. Semoga bantuan ini dapat meringankan ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Hal tersebut diungkapkan Kang AW dihadapan ratusan masyarakat Puncak, disela-sela kegiatan Bakti Sosial DPP Kartini Perindo di Desa Cipayung Datar, Megamendung, Kabupaten Bogor, Sabtu 20 Januari 2018.
Dia mengaku ironis, di tengah geliat pertumbuhan ekonomi, bahkan dari sektor perdagangan jasa dan pariwisata di kawasan Puncak, selalu menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar, justru kondisi sosial ekonomi masyarakatnya nyaris tak ada perubahan.
"Jadi dua kecamatan di Kabupaten Bogor yakni Megamendung-Cisarua (magnet wisata) ini terjadi anomali. Dimana banyak masyarakatnya belum menikmati kue dari potensi obyek wisata yang sebetulnya dapat meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraannya," katanya.
Itu dibuktikan, selain mengamati langsung, Calon Bupati termuda berusia 34 tahun ini juga beberapa berdialog dengan masyarakat Puncak.
"Saya sering melihat dan ngobrol dengan masyarakat Puncak malah bekerja menjadi pelayan restoran atau menjadi tukang parkir. Bahkan tak sedikit anak-anak putus sekolah yang menjadi pelayan restoran," tuturnya.
Baginya, kondisi tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah, khususnya Pemkab Bogor dalam menyelesaikan ekonomi masyarakat Puncak.
"Nah ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagaimana masyarakat Puncak itu sendiri, khsususnya Cisarua dan Megamendung ini, memiliki kemampuan atau ditingkatkan baik sisi soft skill maupun hard skill-nya. Agar mereka siap guna terhadap kondisi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata didaerahnya," paparnya.
Pihaknya yakin dengan dampak positif pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata dipastikan banyak membutuhkan tenaga kerja.
"Maka dari itu kenapa tidak kita bangun disini (Puncak) semacam sekolah wisata, yang memang diperuntukkan bagi masyarakat disini. Supaya mereka bisa menjadi penerima manfaat dari potensi keadaaan yang ada di daerahnya," tuturnya.
Terkait dengan permasalahan kemacetan, menurutnya, bisa diselesaikan secara cepat, tepat dan terpadu asalkan pemerintah, baik pusat maupun daerah memiliki keseriusan.
"Sebetulnya tidak sulit, masalah kemacetan ini kan sudah diwacanakan, direncanakan bahkan sudah diimplementasikan tapi tidak tuntas, dalam hal ini pembangunan infrastruktur alternatif yakni poros jalur Puncak II kan sudah ada, kemudian poros Bogor Selatan juga sudah ada. Sebenarnya tinggal gimana political will pemerintah itu sendiri, mau atau tidak untuk menyelesaikannya," katanya.
Terlebih, lanjut dia, permasalahan Puncak, baik menyangkut lingkungan maupun kemacetan pemerintah pusat sudah memberikan perhatian khusus terhadap kondisi yang ada di Puncak ini. (Baca Juga: Bakti Sosial di Bogor, Hary Tanoe: Perindo Berbuat Membangun Masyarakat
"Saya kira jika diam saja dan tak ada political will dari pemerintah, kemacetan Puncak akan semakin parah. Tak cukup dengan solusinya hanya dengan kebijakan satu arah (sistem one way) saat akhir pekan atau libur panjang di kawasan Puncak ini, justru banyak sekali yang dirugikan. Justru kebijakan tersebut banyak merugikan masyarakat lokal yang ada di Megamendung-Cisarua Puncak," tegasnya.
Maka dari itu, Kang AW menjabarkan permalasahan Puncak ini harus segera diatasi bersama, jangan sampai permalasahan yang sudah menahun ini justru malah semakin membuat susah masyarakat. "Jadi dalam mengatasi ini, harus dikedepankan yang namanya political will dan harus menjadi skala prioritas dalam mengatasi permasalahan yang tak pernah terselesaikan dengan baik," katanya.
Di tempat yang sama, dalam kesempatan itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kartini Perindo kembali menggelar bakti sosial (baksos) berupa pembagian 250 paket beras kepada warga Desa Cipayung Datar, Megamendung, Kabupaten Bogor, Sabtu 20 Januari 2018.
Sekretaris Jenderal DPP Kartini Perindo Eva Mutia mengaku bersyukur bisa tetap berbagi. Namun juga sedih melihat masih banyak masyarakat yang kurang mampu di wilayah Puncak salah satunya di Kecamatan Megamendung ini.
"Kecamatan Megamendung ini kan potensi daerahnya kaya, tapi kondisi masyarakatnya memprihatinkan. Untuk itu hari hari ini kami adakan kegiatan bakti sosial dengan membagikan paket beras," ujarnya.
Calon anggota legislatif DPR RI dapil Kabupaten Bogor ini juga berharap agar masyarakat yang tinggal di kawasan Puncak, Bogor dapat terbantu dengan bakti sosial ini di tengah melambungnya harga beras di pasaran.
Ketua DPD Kartini Perindo Kabupaten Bogor Firda Hidayati mengatakan, baksos ini merupakan salah satu program dari Partai Perindo yang bertujuan untuk membantu mensejahterakan masyakarat kecil.
"Ini program dari Partai Perindo. Kami bagikan 250 paket kepada warga yang kurang mampu khususnya para jompo," kata Firda.
Firda berharap kegiatan ini dapat membantu meringkankan beban ekonomi masyarakat. Kartini Perindo pun masih mempunyai banyak kegiatan sosial seperti kelas memasak dan bahasa Inggris.
"Intinya Partai Perindo hadir untuk membantu mensejahterakan masyarakat yang membutuhkan salah satunya bakti sosial ini. Semoga bantuan ini dapat meringankan ekonomi masyarakat," ungkapnya.
(mhd)