Secara Historis, Kali Cisadane Memungkinkan Jadi Jalur Transportasi Air
A
A
A
TANGERANG - Pemkot Tangerang tengah mengkaji untuk menjadikan Kali Cisadane sebagai jalur transportasi air. Dilihat dari histrorisnya kemungkinan itu bisa saja terjadi karena pada zamannya, kali Cisadane dijadikan sebagai jalur transportasi.
Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Badawi menambahkan, model transportasi air di Indonesia sebenarnya cukup banyak. Seperti yang terjadi di wilayah Bangka Belitung. Warga Bangka yang ingin menuju Belitung, harus menggunakan transportasi air dengan menggunakan kapal melalui medan laut.
Untuk di Kota Tangerang sendiri, jika melihat potensi dan historis dari Kali Cisadane sendiri, dirinya optimistis bahwa transportasi air di kali itu bisa diwujudkan. Tentunya, dengan melibatkan semua pihak untuk duduk bersama, baik dari kota dan kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat, untuk berkoordinasi.
"Untuk transportasi air, memang jembatan harus diubah. Apalagi, jembatan itu punya provinsi. Jadi harus clear dan clean. Jika jadi transportasi air, sungai itu akan bersih, dan di kiri kanannya akan banyak tempat wisata. Jadi green river. Cuma masih banyak yang harus diperbaiki lagi di Kali Cisadane," kata Badawi saat Kofee Morning dengan Koran SINDO, di TangCity, Kota Tangerang, Banten, Rabu 3 Januari 2017.
Lebih lanjut, dirinya tidak bisa membayangkan jika transportasi air di Kali Cisadane itu bisa benar-benar menjadi kenyataan. Apalagi dengan kebersihan air Kali Cisadane yang lebih terjaga lagi, tidak banyak sampah atau limbah rumah tangga masyarakat dan pabrik, maka Kota Tangerang akan menjadi pusat dunia.
"Apalagi dengan adanya Bandara Soetta, di Tangerang, Banten. Maka, tidak menutup kemungkinan turis atau wisatawan asing banyak yang akan melancong ke Kali Cisadane terlebih dahulu, sebelum meneruskan perjalanannya keliling Indonesia. Ini akan sangat asyik dan menguntungkan Kota Tangerang," pungkasnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Badawi menambahkan, model transportasi air di Indonesia sebenarnya cukup banyak. Seperti yang terjadi di wilayah Bangka Belitung. Warga Bangka yang ingin menuju Belitung, harus menggunakan transportasi air dengan menggunakan kapal melalui medan laut.
Untuk di Kota Tangerang sendiri, jika melihat potensi dan historis dari Kali Cisadane sendiri, dirinya optimistis bahwa transportasi air di kali itu bisa diwujudkan. Tentunya, dengan melibatkan semua pihak untuk duduk bersama, baik dari kota dan kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat, untuk berkoordinasi.
"Untuk transportasi air, memang jembatan harus diubah. Apalagi, jembatan itu punya provinsi. Jadi harus clear dan clean. Jika jadi transportasi air, sungai itu akan bersih, dan di kiri kanannya akan banyak tempat wisata. Jadi green river. Cuma masih banyak yang harus diperbaiki lagi di Kali Cisadane," kata Badawi saat Kofee Morning dengan Koran SINDO, di TangCity, Kota Tangerang, Banten, Rabu 3 Januari 2017.
Lebih lanjut, dirinya tidak bisa membayangkan jika transportasi air di Kali Cisadane itu bisa benar-benar menjadi kenyataan. Apalagi dengan kebersihan air Kali Cisadane yang lebih terjaga lagi, tidak banyak sampah atau limbah rumah tangga masyarakat dan pabrik, maka Kota Tangerang akan menjadi pusat dunia.
"Apalagi dengan adanya Bandara Soetta, di Tangerang, Banten. Maka, tidak menutup kemungkinan turis atau wisatawan asing banyak yang akan melancong ke Kali Cisadane terlebih dahulu, sebelum meneruskan perjalanannya keliling Indonesia. Ini akan sangat asyik dan menguntungkan Kota Tangerang," pungkasnya.
(ysw)