Anies: Perencanaan Pembangunan Koridor 13 Bus Transjakarta Tidak Matang
A
A
A
JAKARTA - Koridor 13 bus Transjakarta rute (Ciledug-Tendean) dinilai sebagai sesuatu yang gagal. Pasalnya koridor bus Transjakarta Ciledug-Tendean yang melayang tidak dibangun dengan perencanaan transportasi yang matang.
Penilaian ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Menurut Anies, koridor bus Transjakarta Ciledug-Tendean yang melayang tidak dibangun dengan perencanaan transportasi yang matang. Sebab, titik koridor berhimpitan dengan moda transportasi lainnya tidak diintegrasikan.
"Lihat ini Stasiun Kereta Api Kebayoran yang dilintasi koridor 13 tetapi tidak ada haltenya. Dalam perencanaan tidak dipikirkan integrasi antarmoda. Ini contoh pembangunan tak terintegrasi," kata Anies di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Jumat (22/12).
Anies menjelaskan, dalam membangun moda transportasi massal itu, masing-masing moda harus terintegrasi. Ke depan di bawah kepemimpinannya akan dipastikan pembangunan transportasi saling terintegrasi. Sehingga, orang tidak perlu berjalan jauh atau menggunakan kendaraan pribadi dalam mencapai tujuan.
"Kami akan membuat koridor 13 ini terintegrasi dengan Stasiun Kebayoran lama," ujarnya. Dinas Bina Marga Pemprov DKI sudah merencanakan skywalk akan dibangun pertengahan 2018 dengan anggaran Rp389 juta.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI, Imam A Nugraha mengatakan, skywalk membuat masyarakat tak perlu turun ke jalan raya untuk berganti moda transportasi. Menurutnya, skywalk akan dibangun sepanjang 600 sampai 700 meter dari halte bus koridor 13 menuju Stasiun Kebayoran Lama.
Lelang kegiatan pembangunan itu sendiri, lanjut Imam, akan dimulai pada semester pertama 2018 mendatang. "Diperkirakan pertengahan 2018 proyek mulai dikerjakan. Jadi kalau mau berpindah dari KRL ke Transjakarta cukup melewati skywalk itu saja. Begitu juga kalau mau ke halte bus biasa dan sebaliknya," ungkapnya.
Penilaian ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Menurut Anies, koridor bus Transjakarta Ciledug-Tendean yang melayang tidak dibangun dengan perencanaan transportasi yang matang. Sebab, titik koridor berhimpitan dengan moda transportasi lainnya tidak diintegrasikan.
"Lihat ini Stasiun Kereta Api Kebayoran yang dilintasi koridor 13 tetapi tidak ada haltenya. Dalam perencanaan tidak dipikirkan integrasi antarmoda. Ini contoh pembangunan tak terintegrasi," kata Anies di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Jumat (22/12).
Anies menjelaskan, dalam membangun moda transportasi massal itu, masing-masing moda harus terintegrasi. Ke depan di bawah kepemimpinannya akan dipastikan pembangunan transportasi saling terintegrasi. Sehingga, orang tidak perlu berjalan jauh atau menggunakan kendaraan pribadi dalam mencapai tujuan.
"Kami akan membuat koridor 13 ini terintegrasi dengan Stasiun Kebayoran lama," ujarnya. Dinas Bina Marga Pemprov DKI sudah merencanakan skywalk akan dibangun pertengahan 2018 dengan anggaran Rp389 juta.
Kepala Seksi Pembangunan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI, Imam A Nugraha mengatakan, skywalk membuat masyarakat tak perlu turun ke jalan raya untuk berganti moda transportasi. Menurutnya, skywalk akan dibangun sepanjang 600 sampai 700 meter dari halte bus koridor 13 menuju Stasiun Kebayoran Lama.
Lelang kegiatan pembangunan itu sendiri, lanjut Imam, akan dimulai pada semester pertama 2018 mendatang. "Diperkirakan pertengahan 2018 proyek mulai dikerjakan. Jadi kalau mau berpindah dari KRL ke Transjakarta cukup melewati skywalk itu saja. Begitu juga kalau mau ke halte bus biasa dan sebaliknya," ungkapnya.
(whb)