Direspons, Kakek Radi Kini Tinggal di Rumah Singgah Dinsos
Direspons, Kakek Radi Kini Tinggal di Rumah Singgah Dinsos
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Penderitaan yang dialami Kakek Radi (97), akhirnya direspons pihak terkait di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Setelah sekitar delapan bulan lamanya terbaring lumpuh di bangunan reyot, kini Kakek Radi itu mendapat perawatan di rumah singgah milik Dinas Sosial (Dinsos), Jalan Masjid Al-Latif, Kademangan, Setu, Tangsel.
Karena mengalami kelumpuhan, Kakek Radi sempat dibawa ke RSUD Tangsel untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya, dia dibawa kembali ke rumah singgah sebagai tempat tinggal baru yang lebih layak.
"Alhamdulillah hasil pemeriksaan fisik dan darah bagus, tidak ada masalah. Hanya adanya penipisan tulang karena sudah usia lanjut. Tadi juga saya ditelepon dari RSUD Tangsel bahwa kakek sudah boleh pulang ke rumah singgah," jelas Korri Annisa, Perawat Rumah Singgah di lokasi, Sabtu (25/11/2017).
Sebelumnya, Kakek Radi tinggal bersama istrinya, Tini (77), di suatu bangunan kumuh dan sempit di Kampung Rawa Barat, RT02 RW16 Nomor 22, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangsel. Sejak lumpuh, pasangan tua renta itu hanya berharap sedekah dari tetangga untuk konsumsi sehari-hari.
Selain sempit, kondisi gubuk reyotnya sangatlah tak manusiawi. Maklum saja, pekerjaannya adalah pemulung sampah, Kakek Radi pun pernah mengemis di pinggir jalan raya. Sebelum akhirnya musibah itu terjadi, dia terjatuh di dekat got air. Karena tak pernah dibawa berobat, akhirnya kedua kakinya menjadi lumpuh.
Perkawinan Kakek Radi dengan Tini tak mendapat keturunan, mereka hanya memiliki seorang anak angkat perempuan bernama Ratih (44) yang kini justru sedang berada di Lampung bersama suaminya. (Baca Juga: Lumpuh di Usia Senja, Kakek Ini Berharap Bantuan Pemerintah(mhd)
Karena mengalami kelumpuhan, Kakek Radi sempat dibawa ke RSUD Tangsel untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Selanjutnya, dia dibawa kembali ke rumah singgah sebagai tempat tinggal baru yang lebih layak.
"Alhamdulillah hasil pemeriksaan fisik dan darah bagus, tidak ada masalah. Hanya adanya penipisan tulang karena sudah usia lanjut. Tadi juga saya ditelepon dari RSUD Tangsel bahwa kakek sudah boleh pulang ke rumah singgah," jelas Korri Annisa, Perawat Rumah Singgah di lokasi, Sabtu (25/11/2017).
Sebelumnya, Kakek Radi tinggal bersama istrinya, Tini (77), di suatu bangunan kumuh dan sempit di Kampung Rawa Barat, RT02 RW16 Nomor 22, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangsel. Sejak lumpuh, pasangan tua renta itu hanya berharap sedekah dari tetangga untuk konsumsi sehari-hari.
Selain sempit, kondisi gubuk reyotnya sangatlah tak manusiawi. Maklum saja, pekerjaannya adalah pemulung sampah, Kakek Radi pun pernah mengemis di pinggir jalan raya. Sebelum akhirnya musibah itu terjadi, dia terjatuh di dekat got air. Karena tak pernah dibawa berobat, akhirnya kedua kakinya menjadi lumpuh.
Perkawinan Kakek Radi dengan Tini tak mendapat keturunan, mereka hanya memiliki seorang anak angkat perempuan bernama Ratih (44) yang kini justru sedang berada di Lampung bersama suaminya. (Baca Juga: Lumpuh di Usia Senja, Kakek Ini Berharap Bantuan Pemerintah(mhd)
Explore More