Kisah Sami yang Terkunci dan Jatuh Terserimpet di Pabrik Petasan Meledak
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Insiden ledakan disertai kebakaran di sebuah pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10/2017), masih menyisakan kisah dari para korban. Salah satunya kisah dari Sami (39) yang terkunci dan jatuh terserimpet.
Nahas memang dialami Sami, warga Kosambi, Kabupaten Tangerang. Lantaran jatuh keserimpet, sekujur tubuhnya terbakar hingga 80%. "Dia berlari, karena tidak bisa melihat akhirnya terserimpet dan jatuh," ujar Udin (42), suami korban saat ditemui di RSUD Tangerang, Jumat (27/10/2017).
Saat itu Sami masih berada di ruang ICU RSUD Tangerang. Tampak sejumlah keluarganya masih menunggu cemas di depan ruang ICU yang sempit itu. "Istri saya baru bekerja dua minggu. Yang satu minggu sudah dibayar, yang seminggu lagi masih belum dibayar. Dia belum bisa bercerita banyak," jelasnya.
Sami pernah bercerita kepada Udin bahwa sang istri sempat dikunci oleh pemilik pabrik. Tidak seperti biasa, saat itu pintu pabrik dikunci oleh sang pemilik usaha. "Biasanya tidak dikunci, tapi tidak tahu saat itu pintu pabrik terkunci. Sami dan rekan-rekannya terjebak di dalam dan akhirnya bisa keluar," ungkapnya.
Meski nahas, Udin mengaku bersyukur karena Sami masih selamat. Berbeda dengan dua temannya, kakak beradik yang hingga saat ini masih belum ditemukan. "Dia juga sempat cerita kalau dua temannya kakak adik, dua-duanya cewek, masih hilang. Saya tidak tahu dia selamat atau sudah meninggal," tuturnya.
Sabur (52), kakak kandung korban yang juga sedang menunggu korban mengatakan, sejak malam sudah berada di rumah sakit menunggu Sami. Menurut cerita Sami kepada keluarga yang sudah menemuinya, saat kejadian dirinya sedang berada di salah satu ruangan pabrik nahas itu.
"Kabar terakhir, pas mau lari keserimpet, jatuh dan langsung kebakar. Situasi langsung gelap dan terbakar," kata Sabur. Hingga kini, Sami dan sejumlah korban luka bakar lainnya masih terbaring lemah di RSUD Kabupaten Tangerang.
Nahas memang dialami Sami, warga Kosambi, Kabupaten Tangerang. Lantaran jatuh keserimpet, sekujur tubuhnya terbakar hingga 80%. "Dia berlari, karena tidak bisa melihat akhirnya terserimpet dan jatuh," ujar Udin (42), suami korban saat ditemui di RSUD Tangerang, Jumat (27/10/2017).
Saat itu Sami masih berada di ruang ICU RSUD Tangerang. Tampak sejumlah keluarganya masih menunggu cemas di depan ruang ICU yang sempit itu. "Istri saya baru bekerja dua minggu. Yang satu minggu sudah dibayar, yang seminggu lagi masih belum dibayar. Dia belum bisa bercerita banyak," jelasnya.
Sami pernah bercerita kepada Udin bahwa sang istri sempat dikunci oleh pemilik pabrik. Tidak seperti biasa, saat itu pintu pabrik dikunci oleh sang pemilik usaha. "Biasanya tidak dikunci, tapi tidak tahu saat itu pintu pabrik terkunci. Sami dan rekan-rekannya terjebak di dalam dan akhirnya bisa keluar," ungkapnya.
Meski nahas, Udin mengaku bersyukur karena Sami masih selamat. Berbeda dengan dua temannya, kakak beradik yang hingga saat ini masih belum ditemukan. "Dia juga sempat cerita kalau dua temannya kakak adik, dua-duanya cewek, masih hilang. Saya tidak tahu dia selamat atau sudah meninggal," tuturnya.
Sabur (52), kakak kandung korban yang juga sedang menunggu korban mengatakan, sejak malam sudah berada di rumah sakit menunggu Sami. Menurut cerita Sami kepada keluarga yang sudah menemuinya, saat kejadian dirinya sedang berada di salah satu ruangan pabrik nahas itu.
"Kabar terakhir, pas mau lari keserimpet, jatuh dan langsung kebakar. Situasi langsung gelap dan terbakar," kata Sabur. Hingga kini, Sami dan sejumlah korban luka bakar lainnya masih terbaring lemah di RSUD Kabupaten Tangerang.
(thm)