Kilas Balik Perjalanan Anies-Sandi 'Menuju' Balai Kota
A
A
A
JAKARTA - Hari ini menjadi hari bersejarah bagi warga Jakarta. Tepat di hari ini pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Perjalanan Anies-Sandi menjadi orang nomor satu dan dua di Pemprov DKI Jakarta tidak mudah. Pasangan yang diusung Partai Gerindra-PKS ini harus mengikuti dua putaran Pilgub DKI Jakarta, sebelum akhirnya ditetapkan sebagai pemenang dengan raihan suara sebanyak 3,2 juta suara atau mendapatkan 57,96% .
SINDOnews merangkum kilas balik perjalanan Anies-Sandi menuju kursi Gubernur dan Wagub DKI Jakarta. Pilgub DKI Jakarta putaran pertama digelar pada 15 Februari 2017 lalu. Pada putaran pertama ini diikuti tiga pasangan cagub-cawagub, mereka adalah; Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni; Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pada putaran pertama ini, pasangan Ahok-Djarot berada di urutan pertama dengan torehan suara 2.364.577 atau 42,99%. Urutan kedua, Anies-Sandi memperoleh suara 2.197.333 atau 39,95%, terakhir Agus-Sylvi memperoleh suara 937.955 atau 17,07%.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno saat itu mengatakan, ketiga paslon tidak ada yang memperoleh suara lebih dari 50% sebagai persyaratan untuk ditetapkan sebagai gubernur dan wagub sebagaimana diatur dalam UU No 29/2007 tentang Pemprov DKI sebagai Ibu Kota Negara.
Maka otomatis Pilgub DKI dilanjutkan pada putaran kedua yang berlangsung pada 19 April 2017 lalu.
Putaran kedua Pilgub DKI Jakarta ini hanya diikuti oleh pasangan nomor urut 2 (Ahok-Djarot) dan nomor urut 3 (Anies-Sandi). Hasil akhir pada putaran kedua ini sangat mengejutkan. Ahok-Djarot yang unggul suara pada putran pertama justru kalah telak.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara dari KPU DKI Jakarta, Ahok-Djarot mendapatkan 42,04% suara atau sekitar 2,7 juta. Sedangkan Anies-Sandi mendapatkan 57,96% atau sekitar 3,2 juta suara.
Hasil ini tak jauh berbeda dari quick count sejumlah lembaga survei beberapa jam setelah penutupan pencoblosan 19 April lalu. Kekalahan telak ini pun diterima Ahok-Djarot beserta tim kampanye dan para pendukungnya. Bahkan beberapa jam setelah pencoblosan, Ahok langsung memberikan ucapan selamat kepada Anies-Sandi.
Saat itu bersama Djarot Saiful Hidayat, Ahok mengharapkan, ke depan semua persoalan selama masa kampanye pilkada dilupakan. "Kami akan melunasi pekerjaan rumah (PR) dan janji kami. Tentunya PR ini tidak akan selesai, dan Pak Anies yang akan meneruskan," kata Ahok di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 April 2017 lalu.
Ucapan selamat juga disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), cagub yang kalah pada putaran pertama. "Selamat pada Pak Anies dan Pak Sandiaga. Semoga Anies-Sandi dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya sebagai pemimpin Jakarta lima tahun ke depan," ujarnya.
Sehari setelah pencoblosan Anies menemui Ahok di Balai Kota. Dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan beberapa hal, di antaranya rekonsiliasi usai perhelatan pesta demokrasi tersebut. "Pilkada sudah usai, kita sama-sama bicarakan rekonsiliasi antarpendukung," kata Anies pada Kamis, 20 April 2017 lalu.
Anies mengatakan, pertemuan ini penting untuk membahasa rekonsiliasi karena pada Pilkada kemarin masyarakat sempat terbelah menjadi dua kubu. "Persatuan dan kesatuan harus terus dijaga. Ini menjadi sangat penting untuk masyarakat Jakarta," ujarnya.
Perjalanan Anies-Sandi menjadi orang nomor satu dan dua di Pemprov DKI Jakarta tidak mudah. Pasangan yang diusung Partai Gerindra-PKS ini harus mengikuti dua putaran Pilgub DKI Jakarta, sebelum akhirnya ditetapkan sebagai pemenang dengan raihan suara sebanyak 3,2 juta suara atau mendapatkan 57,96% .
SINDOnews merangkum kilas balik perjalanan Anies-Sandi menuju kursi Gubernur dan Wagub DKI Jakarta. Pilgub DKI Jakarta putaran pertama digelar pada 15 Februari 2017 lalu. Pada putaran pertama ini diikuti tiga pasangan cagub-cawagub, mereka adalah; Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni; Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pada putaran pertama ini, pasangan Ahok-Djarot berada di urutan pertama dengan torehan suara 2.364.577 atau 42,99%. Urutan kedua, Anies-Sandi memperoleh suara 2.197.333 atau 39,95%, terakhir Agus-Sylvi memperoleh suara 937.955 atau 17,07%.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno saat itu mengatakan, ketiga paslon tidak ada yang memperoleh suara lebih dari 50% sebagai persyaratan untuk ditetapkan sebagai gubernur dan wagub sebagaimana diatur dalam UU No 29/2007 tentang Pemprov DKI sebagai Ibu Kota Negara.
Maka otomatis Pilgub DKI dilanjutkan pada putaran kedua yang berlangsung pada 19 April 2017 lalu.
Putaran kedua Pilgub DKI Jakarta ini hanya diikuti oleh pasangan nomor urut 2 (Ahok-Djarot) dan nomor urut 3 (Anies-Sandi). Hasil akhir pada putaran kedua ini sangat mengejutkan. Ahok-Djarot yang unggul suara pada putran pertama justru kalah telak.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara dari KPU DKI Jakarta, Ahok-Djarot mendapatkan 42,04% suara atau sekitar 2,7 juta. Sedangkan Anies-Sandi mendapatkan 57,96% atau sekitar 3,2 juta suara.
Hasil ini tak jauh berbeda dari quick count sejumlah lembaga survei beberapa jam setelah penutupan pencoblosan 19 April lalu. Kekalahan telak ini pun diterima Ahok-Djarot beserta tim kampanye dan para pendukungnya. Bahkan beberapa jam setelah pencoblosan, Ahok langsung memberikan ucapan selamat kepada Anies-Sandi.
Saat itu bersama Djarot Saiful Hidayat, Ahok mengharapkan, ke depan semua persoalan selama masa kampanye pilkada dilupakan. "Kami akan melunasi pekerjaan rumah (PR) dan janji kami. Tentunya PR ini tidak akan selesai, dan Pak Anies yang akan meneruskan," kata Ahok di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 April 2017 lalu.
Ucapan selamat juga disampaikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), cagub yang kalah pada putaran pertama. "Selamat pada Pak Anies dan Pak Sandiaga. Semoga Anies-Sandi dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya sebagai pemimpin Jakarta lima tahun ke depan," ujarnya.
Sehari setelah pencoblosan Anies menemui Ahok di Balai Kota. Dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan beberapa hal, di antaranya rekonsiliasi usai perhelatan pesta demokrasi tersebut. "Pilkada sudah usai, kita sama-sama bicarakan rekonsiliasi antarpendukung," kata Anies pada Kamis, 20 April 2017 lalu.
Anies mengatakan, pertemuan ini penting untuk membahasa rekonsiliasi karena pada Pilkada kemarin masyarakat sempat terbelah menjadi dua kubu. "Persatuan dan kesatuan harus terus dijaga. Ini menjadi sangat penting untuk masyarakat Jakarta," ujarnya.
(poe)