Capaian Imunisasi MR Bekasi Terendah Kedua di Jawa Barat
A
A
A
BEKASI - Capain pelaksanaan imunisasi Measles Rubella (MR) di Kota Bekasi berada di urutan kedua terendah di Jawa Barat. Hal ini terungkap berdasarkan laporan dari tingkat pusat yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada 6 Oktober 2017 lalu.
”Kita paling bawah setelah Kabupaten Bogor, tapi di atas Kota Depok,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, Selasa (11/10/2017). Namun, data yang dimiliki daerah dengan pusat cukup berbeda.
Pemerintah pusat menyebut, masih ada sebanyak 100.000 anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang belum berpartisipasi dalam program imunisasi nasional ini. Namun berdasarkan data yang dimiliki daerah, justru jumlah anak yang belum mengikuti imunisasi ini mencapai 60.251 anak.
”Ada kesenjangan data yang dimiliki daerah dengan pusat. Kalau daerah sendiri mendata jumlah anak yang berpartisipasi dalam program ini mencapai 90% dari target 95%,” katanya. Menurutnya, kesenjangan data bukan hanya terjadi pada jumlah anak yang berpartisipasi dalam program ini.
Namun jumlah sasaran anak yang mengikuti program ini juga berbeda. Untuk jumlah sasaran anak berdasarkan Pusdatin (pusat data dan informasi) sebanyak 658.563 anak. Namun daerah mendata ada 611.964 anak. Sebab, faktor yang memicu terjadinya kesenjangan data antara daerah dengan pusat.
Misalnya, petugas puskesmas melaporkan ke pusat melalui rapat, tapi tidak melaporkan manual ke dinas terkait sehingga memengaruhi laporan ke provinsi. Selain itu, petugas lapangan juga tidak tepat waktu melaporkan hal yang terjadi sesuai jam yang disepakati.
”Bisa jadi petugas tidak segera mencatat laporan dan memverifikasinya sehingga laporan bisa berubah-ubah,” ungkapnya. Akibat rendahnya pelaksanaan imunisasi versi pusat, maka Kota Bekasi menjadi perhatian World Health Organization (WHO) dan United Nations Children's Fund (Unicef).
Dengan adanya kejadian ini, maka pelaksanaan imunisasi campak-rubella di Pulau Jawa termasuk Kota Bekasi diperpanjang hingga 14 Oktober 2017.”Di awal kan jadwalnya dua bulan dari Agustus sampai September. Karena ada beberapa daerah yang belum memenuhi, makanya diperpanjang,” ucapnya.
”Kita paling bawah setelah Kabupaten Bogor, tapi di atas Kota Depok,” ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, Selasa (11/10/2017). Namun, data yang dimiliki daerah dengan pusat cukup berbeda.
Pemerintah pusat menyebut, masih ada sebanyak 100.000 anak usia 9 bulan hingga 15 tahun yang belum berpartisipasi dalam program imunisasi nasional ini. Namun berdasarkan data yang dimiliki daerah, justru jumlah anak yang belum mengikuti imunisasi ini mencapai 60.251 anak.
”Ada kesenjangan data yang dimiliki daerah dengan pusat. Kalau daerah sendiri mendata jumlah anak yang berpartisipasi dalam program ini mencapai 90% dari target 95%,” katanya. Menurutnya, kesenjangan data bukan hanya terjadi pada jumlah anak yang berpartisipasi dalam program ini.
Namun jumlah sasaran anak yang mengikuti program ini juga berbeda. Untuk jumlah sasaran anak berdasarkan Pusdatin (pusat data dan informasi) sebanyak 658.563 anak. Namun daerah mendata ada 611.964 anak. Sebab, faktor yang memicu terjadinya kesenjangan data antara daerah dengan pusat.
Misalnya, petugas puskesmas melaporkan ke pusat melalui rapat, tapi tidak melaporkan manual ke dinas terkait sehingga memengaruhi laporan ke provinsi. Selain itu, petugas lapangan juga tidak tepat waktu melaporkan hal yang terjadi sesuai jam yang disepakati.
”Bisa jadi petugas tidak segera mencatat laporan dan memverifikasinya sehingga laporan bisa berubah-ubah,” ungkapnya. Akibat rendahnya pelaksanaan imunisasi versi pusat, maka Kota Bekasi menjadi perhatian World Health Organization (WHO) dan United Nations Children's Fund (Unicef).
Dengan adanya kejadian ini, maka pelaksanaan imunisasi campak-rubella di Pulau Jawa termasuk Kota Bekasi diperpanjang hingga 14 Oktober 2017.”Di awal kan jadwalnya dua bulan dari Agustus sampai September. Karena ada beberapa daerah yang belum memenuhi, makanya diperpanjang,” ucapnya.
(whb)