Pemkot Tangerang Klaim Pedagang Pasar Lembang Mau Direlokasi
A
A
A
TANGERANG - Rencana Pemkot Tangerang untuk mengubah Pasar Lembang menjadi ruang terbuka hijau nampaknya akan brjalan mulus. Pemkot Tangerang menegaskan kalau seluruh pedagang di Pasar Lembang bersedia untuk direlokasi.
Camat Ciledug Budi Wahyudi mengatakan, para pedagang mengaku mau direlokasi ke tempat berjualan yang baru, yang telah disiapkan oleh pihak swasta. Proses relokasi digelar pada akhir pekan kemarin.
"Sudah dipindahkan ke depan Pasar Lembang, yang dikelola oleh swasta. Ada sebanyak 500 pedagang yang direlokasi. Nantinya pasar Lembang, Ciledug, ini akan dijadikan RTH oleh pemerintah," jelasnya kepada wartawan, Selasa (3/10/2017).
Dikatakan dia, pengosongan lapak para pedagang sudah mulai berjalan dari 30 September 2017. Proses pemindahan juga diakuinya telah berjalan lancar. Tidak terdapat protes dari para pedagang.
Namun, hal itu ditepis para pedagang yang mengaku sangat khawatir, karena lahan dagangnya yang baru masih belum rampung. Bahkan, saluran airnya masih belum terpasang di lokasi pasar.
"Belum ada saluran airnya. Di sana hanya tersedia 6 blok. Kanopi juga belum terpasang. Tadinya sempat nolak pindah, tapi mau gimana lagi, kami rakyat kecil," kata Nanang, pedagang pasar Lembang.
Tidak hanya pedagang, para tukang parkir liar di kawasan pasar Lembang juga mengaku ketar-ketir dengan dipindahnya para pedagang pasar ke lokasi yang baru, meski letaknya berseberangan saja.
Rony, salah seorang tukang parkir liar mengaku, selama ini pasar Lembang dikelola oleh paguyuban pemuda, dan siapa saja warga yang ingin mencari usaha di tempat itu diberi kesempatan.
"Saya parkir di sini setoran. Selama 3-4 jam, saya dibayar Rp30 ribu. Kalau nanti dipindah, saya jadi bingung juga nih mau kerja di mana. Soalnya rumah saya di Karang Tengah, jauh dari sini," jelasnya.
Menurutnya, di tempat yang baru, warga sekitar hanya ingin memberdayakan warga di lingkungan saja. Meski masih satu Kota Tangerang, jika berada di luar wilayah tidak akan diberi kesempatan berusaha.
Berdasarkan pengamatan di lokasi pasar, tampak aktivitas berdagang masih berlangsung di pasar Lembang seperti tidak terjadi apa-apa. Para pedagang juga masih banyak yang belum pindah.
Sejajar dengan lokasi pasar, terdapat dua gedung bertingkat yang sedang dalam proses pembangunan. Gedung ini, rencananya akan digunakan untuk SMP negeri dan dalam pembangunan.
Sedang di seberang jalan, tampak lokasi baru pasar masih dalam tahap pembangunan. Lokasi ini cukup luas, dan lokalisasinya sedang tahap penyelesaian oleh pihak pengembang terus menerus.
Di depan lokasi proyek, tampak belasan pria berbadan tegap. Saat Koran Sindo mengambil foto wilayah pasar itu, orang-orang tersebut langsung bereaksi keluar dari gerbang dan terlihat melotot.
Camat Ciledug Budi Wahyudi mengatakan, para pedagang mengaku mau direlokasi ke tempat berjualan yang baru, yang telah disiapkan oleh pihak swasta. Proses relokasi digelar pada akhir pekan kemarin.
"Sudah dipindahkan ke depan Pasar Lembang, yang dikelola oleh swasta. Ada sebanyak 500 pedagang yang direlokasi. Nantinya pasar Lembang, Ciledug, ini akan dijadikan RTH oleh pemerintah," jelasnya kepada wartawan, Selasa (3/10/2017).
Dikatakan dia, pengosongan lapak para pedagang sudah mulai berjalan dari 30 September 2017. Proses pemindahan juga diakuinya telah berjalan lancar. Tidak terdapat protes dari para pedagang.
Namun, hal itu ditepis para pedagang yang mengaku sangat khawatir, karena lahan dagangnya yang baru masih belum rampung. Bahkan, saluran airnya masih belum terpasang di lokasi pasar.
"Belum ada saluran airnya. Di sana hanya tersedia 6 blok. Kanopi juga belum terpasang. Tadinya sempat nolak pindah, tapi mau gimana lagi, kami rakyat kecil," kata Nanang, pedagang pasar Lembang.
Tidak hanya pedagang, para tukang parkir liar di kawasan pasar Lembang juga mengaku ketar-ketir dengan dipindahnya para pedagang pasar ke lokasi yang baru, meski letaknya berseberangan saja.
Rony, salah seorang tukang parkir liar mengaku, selama ini pasar Lembang dikelola oleh paguyuban pemuda, dan siapa saja warga yang ingin mencari usaha di tempat itu diberi kesempatan.
"Saya parkir di sini setoran. Selama 3-4 jam, saya dibayar Rp30 ribu. Kalau nanti dipindah, saya jadi bingung juga nih mau kerja di mana. Soalnya rumah saya di Karang Tengah, jauh dari sini," jelasnya.
Menurutnya, di tempat yang baru, warga sekitar hanya ingin memberdayakan warga di lingkungan saja. Meski masih satu Kota Tangerang, jika berada di luar wilayah tidak akan diberi kesempatan berusaha.
Berdasarkan pengamatan di lokasi pasar, tampak aktivitas berdagang masih berlangsung di pasar Lembang seperti tidak terjadi apa-apa. Para pedagang juga masih banyak yang belum pindah.
Sejajar dengan lokasi pasar, terdapat dua gedung bertingkat yang sedang dalam proses pembangunan. Gedung ini, rencananya akan digunakan untuk SMP negeri dan dalam pembangunan.
Sedang di seberang jalan, tampak lokasi baru pasar masih dalam tahap pembangunan. Lokasi ini cukup luas, dan lokalisasinya sedang tahap penyelesaian oleh pihak pengembang terus menerus.
Di depan lokasi proyek, tampak belasan pria berbadan tegap. Saat Koran Sindo mengambil foto wilayah pasar itu, orang-orang tersebut langsung bereaksi keluar dari gerbang dan terlihat melotot.
(ysw)