Commuter Line Rawan Copet, KCJ Minta Kerja Sama Penumpang

Rabu, 09 Agustus 2017 - 07:32 WIB
Commuter Line Rawan...
Commuter Line Rawan Copet, KCJ Minta Kerja Sama Penumpang
A A A
JAKARTA - Aksi pencopetan di gerbong kereta api Commuter Line Jabodetabek beberapa hari terakhir kerap terjadi. Menanggapi kejadian ini, PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) meminta kerja sama dari pengguna jasa atau penumpang.

Vice President Coorporate Communication PT KCJ, Eva Chairunissa, mengatakan, sekalipun di setiap gerbong terdapat petugas keamanan, namun dengan daya angkut satu rangkaian yang mencapai 1.600 hingga 3.000 penumpang, membuat daya pantau petugas menjadi terbatas. "Tapi pada intinya petugas akan tetap maksimal mengamankan dan akan sangat responsif melihat hal yang janggal di dalam gerbong," ujar Eva Eva Chairunissa.

Eva berharap adanya kerja sama antarpenumpang di dalam gerbong KRL. Penumpang juga diharapkan selalu berhati hati dan menjaga barang bawaannya. Kemudian segera melaporkan ke petugas apabila ada hal-hal yang dianggap janggal.

Terlebih kawasan publik kerap rawan menjadi incaran pelaku kriminal, termasuk Stasiun KA. Oleh karena itu, menjaga barang berharga yang dibawa wajib hukumnya dilakukan masing masing penumpang. "Gate atau sistem tidak dapat mendeteksi penumpang yang masuk copet atau bukan," ucapnya.

Untuk memberikan sanksi sosial kepada pencopet, pihaknya kerap memajang foto pelaku di stasiun. Selain untuk memberikan efek jera, hal ini bertujuan agar pihak berwajib memprosesnya secara hukum. "Biasanya, setelah pelaku tertangkap dan barangnya kembali, banyak korban yang enggan meneruskan kasus tersebut ke pihak berwajib," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, penumpang kereta api Commuter Line Jabodetabek kembali jadi korban pencopetan. Korban terbaru adalah Qomarudin (57), pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Qomarudin mengaku kehilangan dompet yang ditaruh di dalam tas ranselnya. Ia menduga dompetnya dicopet saat dalam perjalanan dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Pondok Cina, Depok, Selasa (8/8/2017) sore. Qomarudin kehilangan dompet berisi uang tunai sekitar Rp1,5 juta, KTP, dan kartu peserta Taspen. ( Baca juga:Wartawan KORAN SINDO Jadi Korban Kejahatan di Dalam Commuter Line)
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6856 seconds (0.1#10.140)