Wartawan KORAN SINDO Jadi Korban Kejahatan di Dalam Commuter Line
A
A
A
JAKARTA - Aksi kriminalitas di dalam KRL Commuter Line masih saja terjadi. Kali ini komplotan penjahat berhasil mengasak sejumlah harta benda milik Purwadi wartawan KORAN SINDO, pada Senin, 7 Agustus 2017 kemarin petang.
Purwadi yang menumpangi KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, harus merelakan dua unit ponsel, alat perekam serta surat-surat berharga lainnya digasak pelaku kejahatan."Tas selempang saya disilet para pelaku yang berjumlah lima orang," kata Purwadi pada Selasa (8/8/2017).
Kejadian bermula saat Purwadi hendak pulang ke rumahnya di Depok menggunakan KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai. Saat itu di stasiun tersebut dipenuhi ribuan penumpang lantaran ada salah satu KRL mogok.
Ketika KRL tujuan Bogor tiba di Stasiun Manggarai para penumpang pun berdesakan untuk masuk kereta. Di dalam KRL, Purwadi mengaku dirinya dikelilingi lima orang yang diduga kuat sebagai pelaku kejahatan.
"Lima pelaku ini terus memepet saya, satu di antaranya seorang perempuan," ujarnya. Tak ada kecurigaan dari Purwadi bila menjadi korban kejahatan.
Namun saat turun dari KRL, Purwadi baru menyadari bila tas selempang yang ditaruhnya di depan telah robek disilet."Semuanya hilang, sudah saya laporkan ke petugas di Stasiun Pasar Minggu. Kata mereka peristiwa itu sering terjadi saat kereta sedang penuh," ujarnya.
Purwadi yang menumpangi KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, harus merelakan dua unit ponsel, alat perekam serta surat-surat berharga lainnya digasak pelaku kejahatan."Tas selempang saya disilet para pelaku yang berjumlah lima orang," kata Purwadi pada Selasa (8/8/2017).
Kejadian bermula saat Purwadi hendak pulang ke rumahnya di Depok menggunakan KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai. Saat itu di stasiun tersebut dipenuhi ribuan penumpang lantaran ada salah satu KRL mogok.
Ketika KRL tujuan Bogor tiba di Stasiun Manggarai para penumpang pun berdesakan untuk masuk kereta. Di dalam KRL, Purwadi mengaku dirinya dikelilingi lima orang yang diduga kuat sebagai pelaku kejahatan.
"Lima pelaku ini terus memepet saya, satu di antaranya seorang perempuan," ujarnya. Tak ada kecurigaan dari Purwadi bila menjadi korban kejahatan.
Namun saat turun dari KRL, Purwadi baru menyadari bila tas selempang yang ditaruhnya di depan telah robek disilet."Semuanya hilang, sudah saya laporkan ke petugas di Stasiun Pasar Minggu. Kata mereka peristiwa itu sering terjadi saat kereta sedang penuh," ujarnya.
(whb)