Sekali Beraksi, Bandit ATM Ini Bisa Bobol Uang Korban Ratusan Juta
A
A
A
DEPOK - Komplotan pembobol anjungan tunai mandiri (ATM) di Komplek Pelni, Sukmajaya, Depok, ternyata sudah menggasak banyak ATM di Kota Depok dan Bogor. Dari aksinya itu komplotan bandit ATM ini telah menggasak uang korban hingga ratusan juta rupiah.
Wakil Kapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Faisal Ramadhan, mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan diketahui kawanan perampok ATM ini sudah beberapa kali beraksi di Kota Depok dan Bogor. Sasarannya adalah mesin ATM yang tidak terlalu ramai penjagaan.
Biasanya mereka menargetkan mesin ATM yang ada di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau perumahan. Pasalnya mesin ATM di SPBU dan perumahan biasanya tidak dijaga secara khusus. "Sasaran mereka memang ATM yang agak sepi seperti di SPBU dan perumahan," ungkap AKBP Faisal kepada wartawan, Senin (31/7/2017).
Dari pengakuan tersangka, mereka sudah berhasil menggasak uang dari rekening korban hingga ratusan juta. Kasus ini masih terus didalami. Polisi masih mengejar tiga tersangka lainnya yang kini buron. Kedua pelaku dijerat pasal 363 KUHP. "Ancaman di atas lima tahun," ucap Faisal.
Sementara itu, Indra, salah satu pelaku mengaku pernah menggasak uang korban hingga Rp125 juta sekali beraksi. Selama ini dia bertugas memantau situasi dan mengarahkan korban untuk menelepon call center palsu.
"Nanti yang menerima teleponnya temen saya namanya Dian. Kalau sudah dapat pin, saya yang mengambil kartu dan uang," tandasnya. (Baca: Begini Modus Komplotan Bandit ATM yang Beraksi di Kota Depok).
Diberitakan sebelumnya, Polresta Depok mencokok tiga buronan komplotan pembobol ATM di Komplek Pelni, Sukmajaya, Depok. Penangkapan ketiga pelaku merupakan pengembangan dari dua pelaku yang ditangkap terlebih dahulu yaitu Adison dan Indra.
Adison dan Indra diamankan di daerah Bogor pada Kamis (27/7) malam. Salah satu tersangka, yakni Indra terpaksa ditembak di bagian kaki kanan karena melawan saat ditangkap.
Wakil Kapolresta Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Faisal Ramadhan, mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan diketahui kawanan perampok ATM ini sudah beberapa kali beraksi di Kota Depok dan Bogor. Sasarannya adalah mesin ATM yang tidak terlalu ramai penjagaan.
Biasanya mereka menargetkan mesin ATM yang ada di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau perumahan. Pasalnya mesin ATM di SPBU dan perumahan biasanya tidak dijaga secara khusus. "Sasaran mereka memang ATM yang agak sepi seperti di SPBU dan perumahan," ungkap AKBP Faisal kepada wartawan, Senin (31/7/2017).
Dari pengakuan tersangka, mereka sudah berhasil menggasak uang dari rekening korban hingga ratusan juta. Kasus ini masih terus didalami. Polisi masih mengejar tiga tersangka lainnya yang kini buron. Kedua pelaku dijerat pasal 363 KUHP. "Ancaman di atas lima tahun," ucap Faisal.
Sementara itu, Indra, salah satu pelaku mengaku pernah menggasak uang korban hingga Rp125 juta sekali beraksi. Selama ini dia bertugas memantau situasi dan mengarahkan korban untuk menelepon call center palsu.
"Nanti yang menerima teleponnya temen saya namanya Dian. Kalau sudah dapat pin, saya yang mengambil kartu dan uang," tandasnya. (Baca: Begini Modus Komplotan Bandit ATM yang Beraksi di Kota Depok).
Diberitakan sebelumnya, Polresta Depok mencokok tiga buronan komplotan pembobol ATM di Komplek Pelni, Sukmajaya, Depok. Penangkapan ketiga pelaku merupakan pengembangan dari dua pelaku yang ditangkap terlebih dahulu yaitu Adison dan Indra.
Adison dan Indra diamankan di daerah Bogor pada Kamis (27/7) malam. Salah satu tersangka, yakni Indra terpaksa ditembak di bagian kaki kanan karena melawan saat ditangkap.
(thm)