Driver Ojek Online Tak Masalah dengan Rencana Sterilisasi Trotoar
Driver Ojek Online Tak Masalah dengan Rencana Sterilisasi Trotoar
A
A
A
JAKARTA - Kendati kerap mangkal di atas trotoar, sejumlah driver ojek online mengaku setuju dengan rencana Pemprov DKI untuk mensetrilisasi trotoar dari kendaraan dan pedagang kaki lima (PKL).
Seperti dikatakan driver ojek online, Jamaludin (33), meski dengan adanya operasi tersebut dapat merugikan mereka yang kerap menunggu konsumennya di trotoar, namun dirinya menanggapi positif operasi tersebut.
"Setuju saja, kan itu trotoar buat pejalan kaki. Kalau dibilang rugi, ya rugi tapi tidak signifikan. Lagian kita cuma datang sebentar doank buat parkir sambil nunggu konsumen setelah itu pergi," katanya saat ditemui SINDOnews di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2017).
Senada dengannya, Yus (43) pengendara ojek online ini juga menyetujui adanya operasi tersebut. "Ya bagus lah biar pejalan kaki nyaman, kalau saya kan cuman sebentar saja sambil nunggu konsumen setelah itu pergi," katanya. (Baca: Agustus, Trotoar di Jakarta Akan Disterilisasi )
Sementara itu, seorang pedagang kaki lima di Jalan HOS Cokroaminoto, hanya bisa pasrah jika operasi berlangsung, namun pihaknya berharap operasi tersebut tak lantas mematikan usahanya.
"Saya di sini (berjualan) sudah dari tahun 1985, saya jualan di sini juga terpaksa, kalau punya modal besar mungkin enggak akan di sini. Ya bukannya tidak setuju, tapi ya janganlah (ditertibkan), kan kita juga butuh uang buat keluarga, sama biaya anak sekolah," katanya.
Seperti dikatakan driver ojek online, Jamaludin (33), meski dengan adanya operasi tersebut dapat merugikan mereka yang kerap menunggu konsumennya di trotoar, namun dirinya menanggapi positif operasi tersebut.
"Setuju saja, kan itu trotoar buat pejalan kaki. Kalau dibilang rugi, ya rugi tapi tidak signifikan. Lagian kita cuma datang sebentar doank buat parkir sambil nunggu konsumen setelah itu pergi," katanya saat ditemui SINDOnews di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2017).
Senada dengannya, Yus (43) pengendara ojek online ini juga menyetujui adanya operasi tersebut. "Ya bagus lah biar pejalan kaki nyaman, kalau saya kan cuman sebentar saja sambil nunggu konsumen setelah itu pergi," katanya. (Baca: Agustus, Trotoar di Jakarta Akan Disterilisasi )
Sementara itu, seorang pedagang kaki lima di Jalan HOS Cokroaminoto, hanya bisa pasrah jika operasi berlangsung, namun pihaknya berharap operasi tersebut tak lantas mematikan usahanya.
"Saya di sini (berjualan) sudah dari tahun 1985, saya jualan di sini juga terpaksa, kalau punya modal besar mungkin enggak akan di sini. Ya bukannya tidak setuju, tapi ya janganlah (ditertibkan), kan kita juga butuh uang buat keluarga, sama biaya anak sekolah," katanya.
(ysw)
Explore More