Selama Ramadan, Volume Sampah Bekasi Naik 100 Ton
A
A
A
BEKASI - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi memprediksi selama Ramadan volume sampah di wilayahnya mengalami kenaikan sebanyak 10% dari biasanya. Pada hari biasa sampah mencapai 1.600 ton/hari, selama Ramadan akan naik menjadi 1.700 ton setiap hari. A
”Setiap bulan puasa, sampah di Bekasi pasti mengalami peningkatan sebanyak 10% dari biasanya,” ujar Kepala DLH Kota Bekasi, Jumhana Luthfi pada Minggu (28/5/2017). Menurut Luthfi, kenaikan sampah disebabkan karena meningkatnya aktivitas masyarakat yang tinggal di 56 kelurahan.
Salah satunya, sampah basah hasil makanan menjadi yang paling besar dalam peningkatan tersebut. Untuk itu, Pemkot Bekasi mengantisipasinya dengan menerjunkan armada truk sampah milik pemerintah daerah.
"Totalnya 260 truk dari 320 truk yang dimiliki Pemkot Bekasi terus disiagakan. Seluruh sampah tersebut akan dibuang ke TPA Sumur Batu Bantar Gebang.Puncak peningkatan sampah itu H-7 sebelum Lebaran dan h+7 pasca-Lebaran, dan kami siagakan truk itu,” katanya.
Luthfi menuturkan, sebenarnya penanganan sampah masyarakat dibagi dua katagori. Ada yang langsung dibuang ke TPA Sumur Batu, dan ada juga yang dikelola oleh masyarakat melalui bank sampah. Seharusnya pengelolaan sampah di Bekasi masih harus konvensional, karena terbatas lahan.
Kabid Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bekasi, Dadang Mulyana menambahkan, kenaikan sampah di wilayahnya tersebut tidak berpengaruh dengan daya tampung sampah.”Masih bisa ditampung di zona VI TPU Sumur Batu, walau sampah mengalami penigkatan,” tambahnya.
Dadang menjelaskan, peningkatan volume sampah di ramadhan kali ini hanya terjadi satu tahun sekali. Dan menurutnya, untuk armada yang sekarang dioperasikan masih mampu mengangkut seluruh sampah di pemukiman penduduk.”Jadwal pengangkutan saja yang kami akan tambah,” jelasnya.
”Setiap bulan puasa, sampah di Bekasi pasti mengalami peningkatan sebanyak 10% dari biasanya,” ujar Kepala DLH Kota Bekasi, Jumhana Luthfi pada Minggu (28/5/2017). Menurut Luthfi, kenaikan sampah disebabkan karena meningkatnya aktivitas masyarakat yang tinggal di 56 kelurahan.
Salah satunya, sampah basah hasil makanan menjadi yang paling besar dalam peningkatan tersebut. Untuk itu, Pemkot Bekasi mengantisipasinya dengan menerjunkan armada truk sampah milik pemerintah daerah.
"Totalnya 260 truk dari 320 truk yang dimiliki Pemkot Bekasi terus disiagakan. Seluruh sampah tersebut akan dibuang ke TPA Sumur Batu Bantar Gebang.Puncak peningkatan sampah itu H-7 sebelum Lebaran dan h+7 pasca-Lebaran, dan kami siagakan truk itu,” katanya.
Luthfi menuturkan, sebenarnya penanganan sampah masyarakat dibagi dua katagori. Ada yang langsung dibuang ke TPA Sumur Batu, dan ada juga yang dikelola oleh masyarakat melalui bank sampah. Seharusnya pengelolaan sampah di Bekasi masih harus konvensional, karena terbatas lahan.
Kabid Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bekasi, Dadang Mulyana menambahkan, kenaikan sampah di wilayahnya tersebut tidak berpengaruh dengan daya tampung sampah.”Masih bisa ditampung di zona VI TPU Sumur Batu, walau sampah mengalami penigkatan,” tambahnya.
Dadang menjelaskan, peningkatan volume sampah di ramadhan kali ini hanya terjadi satu tahun sekali. Dan menurutnya, untuk armada yang sekarang dioperasikan masih mampu mengangkut seluruh sampah di pemukiman penduduk.”Jadwal pengangkutan saja yang kami akan tambah,” jelasnya.
(whb)