Tiru Bogor, Pemkab Bekasi Adopsi Teknik Olah Sampah Organik Spensa

Senin, 22 Mei 2023 - 11:11 WIB
loading...
Tiru Bogor, Pemkab Bekasi Adopsi Teknik Olah Sampah Organik Spensa
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan bersama jajarannya mangadopsi teknik mengolah sampah organik di sekolah pengelolaan sampah (Spensa) Margajaya, Kota Bogor. Foto/Dok Pemkab Bekasi
A A A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi mangadopsi teknik mengolah sampah organik di sekolah pengelolaan sampah atau Spensa Kelurahan Margajaya, Bogor Barat, Kota Bogor usai melakukan studi tiru bersama jajaran kepala perangkat daerah.

”Dari berbagai cara yang kami pelajari, mungkin hasil studi tiru kemarin paling mudah. Tidak perlu alat tambahan, hanya menyediakan bak, tinggalkan saja dua bulan jadi kompos. Sangat mudah kita tiru,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan, Senin (22/5/2023).

Dani mengaku sudah melihat secara langsung sistem pengelolaan sampah organik yang dilakukan sekolah pengelolaan sampah tersebut, termasuk perawatan apa saja yang perlu dilakukan dalam mengelola sampah organik secara tepat.



”Dari situ kita belajar bahwa ternyata sampah organik itu bisa diolah di rumah, bahkan menjadi berguna. Ada yang jadi kompos dan ada yang jadi maggot atau larva yang bisa untuk pakan ternak dengan teknik sangat mudah,” ucapnya.

Kegiatan studi tiru olah sampah merupakan bagian dari pelaksanaan observasi lapangan menindaklanjuti solusi spesifik percepatan pembangunan daerah 2023-2026 pada program tekno sosial sampah hasil kerja sama dengan tim ahli Institut Teknologi Bandung.

Pihaknya segera mengimplementasikan teknik dan cara pengelolaan sampah organik dengan mengambil beberapa sampel yang akan dijadikan percontohan awal untuk pengelolaan sampah organik di Kabupaten Bekasi.



”Kemarin langsung saya instruksikan, pertama dimulai dari rumah dinas saya sendiri dan Kompleks Perkantoran Pemkab Bekasi. Nanti sampah organik harus sudah displit dan dibuat fasilitas seperti di Bogor. Di sekolah terpilih nanti juga menerapkan,” ungkapnya.

Sasaran berikutnya adalah pasar-pasar yang ada di Kabupaten Bekasi mengingat pasar merupakan salah satu penghasil sampah organik sangat tinggi dan penerapan pengelolaan sampah organik tentu dapat mengurangi pengangkutan sampah terbesar ke TPA.

”Jadi kebetulan ada beberapa pasar ini sedang direnovasi dan dibangun ulang, kita wajibkan desain yang baru ada instalasi pengolahan sampah organik. Nanti diolah sampah organik tidak berbau cukup hanya dengan bioteknologi yang ada di sekitar kita,” tegasnya.

Selain itu, bank-bank sampah yang sudah ada dan dikelola masyarakat juga akan difokuskan untuk mengolah sampah organik.

”Ada sekitar 200 lebih bank sampah di Kabupaten Bekasi, mayoritas intensif mengolah sampah non organik yang proporsinya kecil (plastik dan kertas). Nah kita ingin dorong agar semua bank sampah juga menangani sampah organik,” tegasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1716 seconds (0.1#10.140)