Gantikan Ahok, Djarot Jadi Dokter Spesialis di Balai Kota
A
A
A
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempunyai cara sendiri dalam menemui warga untuk menyampaikan keluhan. Bahkan, Djarot mengaku telah berkoordinasi dengan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Kemarin hari Rabu kan kami sudah rapat koordinasi dengan seluruh SKPD dan saya sampaikan untuk pengaduan pelayanan itu bisa lebih cepat, bisa lebih tertib, bisa lebih fokus, dan bisa lebih terkontrol dalam hal tindak lanjutnya," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/5/2017).
Meski demikian, Djarot mengaku, cara yang dilakukannya berbeda dengan cara yang biasa dilakukan Ahok. Karena, sambung dia, Biasanya warga bertemu Ahok dan langsung menyampaikan segala macam keluhan di hari yang sama. Sedangkan Djarot, setiap hari mempunyai tema yang berbeda dalam menerima keluhan warga.
"Oleh karena itu, kita gunakan per bidang yang selama ini banyak masuk ke DKI, yang selama ini ditangani Pak Ahok, sehingga dengan cara seperti ini bisa lebih tertib, lebih enak, dan kami juga bisa berkonsentrasi, saya tentunya, tidak campur-campur. Kemarin kan Pak Ahok saking baiknya itu semuanya. Abis ngomong kesehatan, pendidikan, sengketa tanah, pusing ini. Oleh sebab itu, kita jadikan kelompok-kelompok seperti itu. Artinya saya cek tertib, bagus, fokus," kata Djarot.
Hal seperti itu, kata politikus Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) ini, lebih memudahkan dirinya dalam menerima keluhan warga. Maka itu, kata dia, setiap hari berbeda dalam menerima keluhan warga.
"Misalnya hari ini fokus masalah, ya kayak dokter praktek gitu loh. Hari ini khusus masalah pendidikan dan kesehatan, hari besoknya khusus masalah perumahan dan perizinan misalkan, sehingga per hari," jelasnya.
"Hari berikutnya tetep kita satu minggu bisa berapa kali. Pendidikan kesehatan misalkan hari Senin, Rabu, dan Jumat. Dengan cara seperti itu akan lebih banyak yang tertampung. Tapi ini masyarakat harus tahu lebih dahulu. Jadi ini kayak dokter spesialis, praktik pemerintah melayani warganya. Kayak dokter spesialis layani praktik," terang Djarot.
Pagi ini Djarot mendapat beberapa keluhan masalah kesehatan tentang penunggakan BPJS, sulitnya mencari pekerjaan dan sejumlah masalah lain.
"Inilah fungsi pemerintah, sebetulnya sama, cuma mungkin ini lebih tertata, tapi masih banyak yang belum tahu ya, kadang-kadang nyasar ya. Misalnya pendidikan nyasar ke kesehatan, tanah nyasar ke masalah pendidikan, persoalan perizinan nyasar," tutur Djarot.
Maka itu, kata dia, pihaknya akan membuat jadwal penerimaan keluhan warga sesuai topik. "Nanti ke depan kita lagi mikir, supaya lebih fokus lagi, itu kita bikin per hari dan mereka harus tahu," kata Djarot.
"Kemarin hari Rabu kan kami sudah rapat koordinasi dengan seluruh SKPD dan saya sampaikan untuk pengaduan pelayanan itu bisa lebih cepat, bisa lebih tertib, bisa lebih fokus, dan bisa lebih terkontrol dalam hal tindak lanjutnya," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/5/2017).
Meski demikian, Djarot mengaku, cara yang dilakukannya berbeda dengan cara yang biasa dilakukan Ahok. Karena, sambung dia, Biasanya warga bertemu Ahok dan langsung menyampaikan segala macam keluhan di hari yang sama. Sedangkan Djarot, setiap hari mempunyai tema yang berbeda dalam menerima keluhan warga.
"Oleh karena itu, kita gunakan per bidang yang selama ini banyak masuk ke DKI, yang selama ini ditangani Pak Ahok, sehingga dengan cara seperti ini bisa lebih tertib, lebih enak, dan kami juga bisa berkonsentrasi, saya tentunya, tidak campur-campur. Kemarin kan Pak Ahok saking baiknya itu semuanya. Abis ngomong kesehatan, pendidikan, sengketa tanah, pusing ini. Oleh sebab itu, kita jadikan kelompok-kelompok seperti itu. Artinya saya cek tertib, bagus, fokus," kata Djarot.
Hal seperti itu, kata politikus Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) ini, lebih memudahkan dirinya dalam menerima keluhan warga. Maka itu, kata dia, setiap hari berbeda dalam menerima keluhan warga.
"Misalnya hari ini fokus masalah, ya kayak dokter praktek gitu loh. Hari ini khusus masalah pendidikan dan kesehatan, hari besoknya khusus masalah perumahan dan perizinan misalkan, sehingga per hari," jelasnya.
"Hari berikutnya tetep kita satu minggu bisa berapa kali. Pendidikan kesehatan misalkan hari Senin, Rabu, dan Jumat. Dengan cara seperti itu akan lebih banyak yang tertampung. Tapi ini masyarakat harus tahu lebih dahulu. Jadi ini kayak dokter spesialis, praktik pemerintah melayani warganya. Kayak dokter spesialis layani praktik," terang Djarot.
Pagi ini Djarot mendapat beberapa keluhan masalah kesehatan tentang penunggakan BPJS, sulitnya mencari pekerjaan dan sejumlah masalah lain.
"Inilah fungsi pemerintah, sebetulnya sama, cuma mungkin ini lebih tertata, tapi masih banyak yang belum tahu ya, kadang-kadang nyasar ya. Misalnya pendidikan nyasar ke kesehatan, tanah nyasar ke masalah pendidikan, persoalan perizinan nyasar," tutur Djarot.
Maka itu, kata dia, pihaknya akan membuat jadwal penerimaan keluhan warga sesuai topik. "Nanti ke depan kita lagi mikir, supaya lebih fokus lagi, itu kita bikin per hari dan mereka harus tahu," kata Djarot.
(mhd)