Debat Kandidat, Sandiaga Minta Penonton Dibatasi
A
A
A
JAKARTA - Calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut tiga, Sandiaga Salahuddin Uno mengusulkan agar jumlah penonton yang dihadirkan dalam debat yang diselenggarakan KPU DKI pada 12 April nanti tidak terlalu banyak.
Ketetapan KPU DKI yang bakal membatasi penonton dari masing-masing pasangan calon 120 orang, belum cukup.
"Kayaknya kita minta lebih sedikit deh. Tapi nanti tim teknis yang lebih jelasnya," kata Sandiaga, Rabu (5/4/2017).
Dia menilai, dengan menghadirkan banyak penonton atau relawan membuat debat tidak produktif. Teriakan dan komentar para penonton di lokasi debat dirasa Sandiaga cukup mengganggu. "Ini kan jadi seperti supporter bola," kata Sandiaga.
Suami Nur Asia itu juga mengusulkan agar format debat meminimalisir penonton yang hadir. Sandiaga dan tim ingin debat fokus pada adu gagasan.
Sandiaga mencontohkan debat pemilihan Presiden di Amerika Serikat antara Donlad Trump dan Hillary Clinton. Debat Trump-Hillary tidak ada penonton yang dihadirkan.
"Lebih kelihatan kualitas debatnya, tidak dibatasi waktunya. Fokus waktunya, tidak bertele-tele. Waktunya terserah kita, tapi tetap ada panduannya," tutupnya.
Ketetapan KPU DKI yang bakal membatasi penonton dari masing-masing pasangan calon 120 orang, belum cukup.
"Kayaknya kita minta lebih sedikit deh. Tapi nanti tim teknis yang lebih jelasnya," kata Sandiaga, Rabu (5/4/2017).
Dia menilai, dengan menghadirkan banyak penonton atau relawan membuat debat tidak produktif. Teriakan dan komentar para penonton di lokasi debat dirasa Sandiaga cukup mengganggu. "Ini kan jadi seperti supporter bola," kata Sandiaga.
Suami Nur Asia itu juga mengusulkan agar format debat meminimalisir penonton yang hadir. Sandiaga dan tim ingin debat fokus pada adu gagasan.
Sandiaga mencontohkan debat pemilihan Presiden di Amerika Serikat antara Donlad Trump dan Hillary Clinton. Debat Trump-Hillary tidak ada penonton yang dihadirkan.
"Lebih kelihatan kualitas debatnya, tidak dibatasi waktunya. Fokus waktunya, tidak bertele-tele. Waktunya terserah kita, tapi tetap ada panduannya," tutupnya.
(pur)