KPU DKI Disarankan Lakukan Rekonsiliasi Data
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) disarankan melakukan rekonslisasi data pasca-website tersebut mengalami permasalahan.
Pakar IT Abimanyu mengatakan, permasalahan yang dialami situs KPU hanya kurang server dan bukan peretasan atau hack. "Berdasarkan data yang ditampilkan menurut saya tidak ada hacking. Tadi masalah yang dihadapi ketidakmampuan server menghadapi akses yang terlalu banyak," ujar Abi ketika dihubungi Sindonews, Senin (20/2/2017).
Menurut Abimanyu, setiap data yang diinput dalam situs KPU, bisa divalidasi dari TPS pelapor."Di sana ada komputer yang melaporkan. Sistem data di situ angkanya sama kayak di KPU. Jadi sehabis bencana seperti ini. KPU juga melakukan rekonsiliasi data dengan mengecek data-data di wilayah," lanjutnya.
Abi menuturkan, permasalahan saat itu begitu terjadi gangguan, tiba-tiba pasangan nomor urut tiga, Anies-Sandi langsung turun berada di posisi kedua setelah sebelumnya di peringkat pertama. "Kalau kita melihat berdasakan presentas akan terpengaruh. Pada kasus pertama, entry data masih sedikit. Dari TPS yang memegang simpati nomor tiga. Maka nomor tiga lah yang unggul," jelasnya.
"Begitu ada ganggun, tiba-tiba kan nomor dua unggul. Padahal ini kan namanya datanya grow (berkembang). Dari daerah-daerah tidak tahu apakah situsnya gangguan atau tidak. Mereka tetap melakukan pelaporan," ucapnya.
Pakar IT Abimanyu mengatakan, permasalahan yang dialami situs KPU hanya kurang server dan bukan peretasan atau hack. "Berdasarkan data yang ditampilkan menurut saya tidak ada hacking. Tadi masalah yang dihadapi ketidakmampuan server menghadapi akses yang terlalu banyak," ujar Abi ketika dihubungi Sindonews, Senin (20/2/2017).
Menurut Abimanyu, setiap data yang diinput dalam situs KPU, bisa divalidasi dari TPS pelapor."Di sana ada komputer yang melaporkan. Sistem data di situ angkanya sama kayak di KPU. Jadi sehabis bencana seperti ini. KPU juga melakukan rekonsiliasi data dengan mengecek data-data di wilayah," lanjutnya.
Abi menuturkan, permasalahan saat itu begitu terjadi gangguan, tiba-tiba pasangan nomor urut tiga, Anies-Sandi langsung turun berada di posisi kedua setelah sebelumnya di peringkat pertama. "Kalau kita melihat berdasakan presentas akan terpengaruh. Pada kasus pertama, entry data masih sedikit. Dari TPS yang memegang simpati nomor tiga. Maka nomor tiga lah yang unggul," jelasnya.
"Begitu ada ganggun, tiba-tiba kan nomor dua unggul. Padahal ini kan namanya datanya grow (berkembang). Dari daerah-daerah tidak tahu apakah situsnya gangguan atau tidak. Mereka tetap melakukan pelaporan," ucapnya.
(whb)