Material Longsor Diangkat, Jalur Puncak Bogor Kembali Normal
A
A
A
JAKARTA - Arus lalu lintas di jalur Puncak akhirnya kembali normal setelah lebih dari empat jam petugas gabungan dari kepolisian, Dinas Pekerjaan Umum dan warga setempat membersihkan material longsor yang hampir menutup seluruh badan jalan, di kawasan hutan Pinus, Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Pada pukul 23.30 WIB, Rabu, 15 Februari 2017 malam ytadi proses pengangkatan material yang menutup ruas jalan sudah selesai dibantu 120 petugas gabungan dan satu alat berat. Sehingga hari ini jalur Puncak sudah kembali dibuka dan kendaraan yang melintas sudah kembali normal," kata Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama, Kamis (16/2/2017).
Selama proses pembersihan material (batu, tanah dan pepohonan) dari ruas jalan, pihaknya sempat menutup jalur Puncak selama 4 jam. "Semalam kendaraan dari arah Bogor/Jakarta menuju Puncak dilakukan penyekatan di beberapa titik. Sehingga sempat terjadi kepadatan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi pada pukul 17.30 WIB di ruas Jalan Raya Puncak, kawasan hutan Pinus, Gunung Mas, Kampung Pansiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor. Tebing setinggi 15 meter dengan panjang 8 meter itu ambrol menutup akses jalan utama.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Bencana BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo menjelaskan longsor juga terjadi di RT 03/05, Desa Tugu Selatan, Cisarua, sekitar pukul 15.30. Sebuah rumah milik keluarga Robinson tergerus tebing setinggi 3 meter yang tepat berada di belakang kediamannya.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya saja material tanah menutup bahu jalan dan satu jam setelah kejadian material yang menutup jalan sudah bisa dibersihkan,” katanya.
Budi menjelaskan BPBD Kabupaten Bogor pada 2015 mencatat, sedikitnya ada 20 titik rawan bencana longsor sepanjang Jalur Puncak, Gadog menuju Cianjur. "Hasil pemetaan 20 titik bencana berada di wilayah Bogor seperti di sepanjang ruas jalan Megamendung, Citeko, Cisarua, Tugu Selatan dan Utara, juga Riung Gunung serta Gunung Mas. Sedangkan di wilayah Jalur Cianjur, potensi longsor berada di Cipacet, Cigeunang (tapalkuda), dan Cipanas," katanya.
"Pada pukul 23.30 WIB, Rabu, 15 Februari 2017 malam ytadi proses pengangkatan material yang menutup ruas jalan sudah selesai dibantu 120 petugas gabungan dan satu alat berat. Sehingga hari ini jalur Puncak sudah kembali dibuka dan kendaraan yang melintas sudah kembali normal," kata Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama, Kamis (16/2/2017).
Selama proses pembersihan material (batu, tanah dan pepohonan) dari ruas jalan, pihaknya sempat menutup jalur Puncak selama 4 jam. "Semalam kendaraan dari arah Bogor/Jakarta menuju Puncak dilakukan penyekatan di beberapa titik. Sehingga sempat terjadi kepadatan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi pada pukul 17.30 WIB di ruas Jalan Raya Puncak, kawasan hutan Pinus, Gunung Mas, Kampung Pansiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor. Tebing setinggi 15 meter dengan panjang 8 meter itu ambrol menutup akses jalan utama.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Bencana BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo menjelaskan longsor juga terjadi di RT 03/05, Desa Tugu Selatan, Cisarua, sekitar pukul 15.30. Sebuah rumah milik keluarga Robinson tergerus tebing setinggi 3 meter yang tepat berada di belakang kediamannya.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya saja material tanah menutup bahu jalan dan satu jam setelah kejadian material yang menutup jalan sudah bisa dibersihkan,” katanya.
Budi menjelaskan BPBD Kabupaten Bogor pada 2015 mencatat, sedikitnya ada 20 titik rawan bencana longsor sepanjang Jalur Puncak, Gadog menuju Cianjur. "Hasil pemetaan 20 titik bencana berada di wilayah Bogor seperti di sepanjang ruas jalan Megamendung, Citeko, Cisarua, Tugu Selatan dan Utara, juga Riung Gunung serta Gunung Mas. Sedangkan di wilayah Jalur Cianjur, potensi longsor berada di Cipacet, Cigeunang (tapalkuda), dan Cipanas," katanya.
(whb)