Bawaslu DKI Jakarta Bantah Kabar Dua WNA China Gunakan C6 Palsu
A
A
A
JAKARTA - Sempat beredar kabar ada dua warga negara asing (WNA) asal China ikut mencoblos dalam pemilihan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Kabarnya dua WNA itu melakukan penipuan menggunakan lembar C6 palsu supaya bisa ikut pencoblosan di TPS 56 Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti menegaskan, jika adanya penangkapan pada dua WNA terkait pemalsuan surat C6 adalah berita berita bohong.
"Tadi kita (Bawaslu) sudah cek, memang sempat beredar kabar itu tapi setelah dicek oleh Panwas Jakarta Barat ternyata itu tidak ada, cuma isu," tegas Mimah di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (15/2/2017).
Ia menambahkan, memang pada detik-detik penutupan pencoblosan itu waktu yang paling rawan sehingga Bawaslu DKI Jakarta tidak berhenti mengingatkan panitia untuk selalu berhati-hati.
"Kita selalu ingatkan supaya panitia baik anggota Bawaslu jangan sampai lengah dan masyarakat juga jangan mudah percaya akan informasi yang tidak jelas, kalau ada hal mencurigakan segera laporkan," kata Mamih.
Kabarnya dua WNA itu melakukan penipuan menggunakan lembar C6 palsu supaya bisa ikut pencoblosan di TPS 56 Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti menegaskan, jika adanya penangkapan pada dua WNA terkait pemalsuan surat C6 adalah berita berita bohong.
"Tadi kita (Bawaslu) sudah cek, memang sempat beredar kabar itu tapi setelah dicek oleh Panwas Jakarta Barat ternyata itu tidak ada, cuma isu," tegas Mimah di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (15/2/2017).
Ia menambahkan, memang pada detik-detik penutupan pencoblosan itu waktu yang paling rawan sehingga Bawaslu DKI Jakarta tidak berhenti mengingatkan panitia untuk selalu berhati-hati.
"Kita selalu ingatkan supaya panitia baik anggota Bawaslu jangan sampai lengah dan masyarakat juga jangan mudah percaya akan informasi yang tidak jelas, kalau ada hal mencurigakan segera laporkan," kata Mamih.
(kri)