Jumlah DPT di Jakarta Pusat Lebih Sedikit dari 4 Kota
A
A
A
JAKARTA - Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Jakarta Pusat tercatat sebanyak 747.152 pemilih. Jumlah DPT Jakarta Pusat lebih kecil dibandingkan Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Ketua KPU Jakarta Pusat Arif Bawono mengatakan, jumlah DPT di wilayahnya pada Pilgub DKI Jakarta 2017 masih lebih tinggi ketimbang jumlah pemilih di Kepulauan Seribu. Arief melanjutkan, masyarakat di Jakarta Pusat heterogen, sehingga hal itulah yang membuat jumlah pemilih lebih sedikit ketimbang empat kota administrasi lainnya di Jakarta.
"Dari elite banget sampe bawah kan ada. Ini jadi tanggung jawab kita untuk mendorong pemilih menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari 2017," kata Arif kepada wartawan, Senin.
Pihaknya juga mengaku telah melakukan berbagai sosialisasi guna meningkatkan jumlah pemilih di wilayahnya. Berkat hal itu, Arif mengaku bahwa jumlah pemilih di Jakarta Pusat pada Pilkada DKI Jakarta 2017 meningkat ketimbang Pilkada DKI sebelumnya.
"Segala macam kegiatan sosialisasi kita turun (lakukan) terus, hari Sabtu kemarin acara simulasi, nanti Minggu depan tanggal 4 ada lagi bareng komunitas seniman di TIM (Taman Ismail Marzuki). Jadi tiap hari, teman-teman kelurahan turun terus ke RW-RW untuk sosialisasi supaya partisipasi pemilih meningkat. Insya Allah agak rame nih," ucapnya.
Dari informasi yang didapat, DPT masing-masing kabupaten/kota, untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 747.152 pemilih, Jakarta Utara sebanyak 1.091.874 pemilih, dan Jakarta Barat sebanyak 1.652.051 pemilih. Sementara itu, untuk wilayah Jakarta Selatan, tercatat ada 1.593.700 pemilih, Jakarta Timur sebanyak 2.006.397 pemilih, dan Kepulauan Seribu 17.415 pemilih.
"Jika ditotal, ada sebanyak 7.108.589 DPT pada Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 15 Februari 2017 mendatang," ujarnya.
Ketua KPU Jakarta Pusat Arif Bawono mengatakan, jumlah DPT di wilayahnya pada Pilgub DKI Jakarta 2017 masih lebih tinggi ketimbang jumlah pemilih di Kepulauan Seribu. Arief melanjutkan, masyarakat di Jakarta Pusat heterogen, sehingga hal itulah yang membuat jumlah pemilih lebih sedikit ketimbang empat kota administrasi lainnya di Jakarta.
"Dari elite banget sampe bawah kan ada. Ini jadi tanggung jawab kita untuk mendorong pemilih menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari 2017," kata Arif kepada wartawan, Senin.
Pihaknya juga mengaku telah melakukan berbagai sosialisasi guna meningkatkan jumlah pemilih di wilayahnya. Berkat hal itu, Arif mengaku bahwa jumlah pemilih di Jakarta Pusat pada Pilkada DKI Jakarta 2017 meningkat ketimbang Pilkada DKI sebelumnya.
"Segala macam kegiatan sosialisasi kita turun (lakukan) terus, hari Sabtu kemarin acara simulasi, nanti Minggu depan tanggal 4 ada lagi bareng komunitas seniman di TIM (Taman Ismail Marzuki). Jadi tiap hari, teman-teman kelurahan turun terus ke RW-RW untuk sosialisasi supaya partisipasi pemilih meningkat. Insya Allah agak rame nih," ucapnya.
Dari informasi yang didapat, DPT masing-masing kabupaten/kota, untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 747.152 pemilih, Jakarta Utara sebanyak 1.091.874 pemilih, dan Jakarta Barat sebanyak 1.652.051 pemilih. Sementara itu, untuk wilayah Jakarta Selatan, tercatat ada 1.593.700 pemilih, Jakarta Timur sebanyak 2.006.397 pemilih, dan Kepulauan Seribu 17.415 pemilih.
"Jika ditotal, ada sebanyak 7.108.589 DPT pada Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 15 Februari 2017 mendatang," ujarnya.
(whb)