Jalur Commuter Line Jakarta-Banten Terus Dikebut
A
A
A
JAKARTA - Tak lama lagi, jalur commuter line yang menghubungkan Jakarta-Banten segera terealisasi. PT Kereta Commuter Jabodetabek (PT KCJ) selaku pengelola angkutan masal itu merencanakan bulan depan layanan hingga Rangkasbitung bisa terlayani.
Perluasan jaringan ini tak lepas dari target PT KCJ yang pada 2019 membidik 1,2 juta penumpang per hari. Mau tak mau, kondisi ini membuat PT KCJ meningkatkan perluasan layanan perjalanan. Peningkatan jadwal perjalanan juga dilakukan di beberapa lokasi, termasuk mengurangi kepadatan kereta di Stasiun Manggarai.
Selain itu, perubahan daya angkut juga dilakukan. Beberapa kereta tidak akan menggunakan formasi 8 maupun 10, melainkan 12 rangkaian. Melalui rangkaian itu, harapannya daya angkut menjadi maksimal, khususnya untuk jam padat, pagi hingga sore hari. Fadhilla mengatakan, penambahan jadwal perjalanan tidak akan dilakukan pada tahun ini.
Penambahan justru dilakukan di luar kawasan Jabodetabek, khususnya lintas Banten, yakni Rangkasbitung. Untuk merealisasi hal itu, perbaikan fasilitas tambahan sedang disiapkan, seperti merenovasi Stasiun Cisaat dan Rangkasbitung, salah satunya mempersiapkan gate keluar-masuk dan loket.
Di Cisaat, peninggian peron dilakukan melalui steger proyek dan tripleks. Sementara pembangunan maksimal akan mulai pada April mendatang, pembangunan ini akan memakan waktu 1,5 tahun. "Anggaran sudah disiapkan Kemenhub, sedangkan kalau di Rangkas belum bisa diketahui kapan dibangun," kata Fadhilla. Sejauh ini perjalanan dari arah barat Tangerang itu sudah 153 perjalanan dengan 18 perjalanan tambahan, total 171 perjalanan.
Rencananya uji coba rangkaian akan dilakukan dalam pekan ini. Sementara terkait perjalanan di ruas lain, KCJ mengatakan bahwa penguraian kepadatan lalu lintas dilakukan dalam waktu dekat. Pengurang lintas ke arah Manggarai akan dilakukan mulai Bekasi. Fadhilla menyebut, sedikitnya ada 20 rangkaian dipindahkan. Rangkaian itu akan dialihkan melalui jalur Stasiun Senen-Stasiun Kampung Bandan-Stasiun Jakarta Kota.
"Izin sudah, tinggal rapat penentuannya saja. Kami harus mempertimbangkan jangan sampai saling mengganggu perjalanan kereta jarak jauh," tuturnya.
Termasuk soal peningkatan fasilitas, KCJ juga berencana melakukan penambahan ruas jadwal dengan memperbarui Stasiun Angke. Gate keluar masuk bakal dibangun bersamaan dengan loket di kawasan itu. "Yang jelas, kereta lokal akan mengalami pengurangan jadwal," tuturnya.
Kepala Stasiun Rangkasbitung Endarso mengatakan, kebutuhan kereta di Rangkasbitung cukup tinggi. Ini terlihat dari penumpang yang setiap harinya berangkat mencapai 7.000 orang, sedangkan ketika weekend jumlah penumpang mencapai 10.000 orang. Menurut Endarso, penumpang di kawasan ini cukup banyak. Kebanyakan mereka merupakan kerja di kawasan Grogol dan Mangga Dua.
"Tapi kalau persoalan bawa barang, tidak deh. Mereka cukup sadar dengan tidak membawa barang banyak," tuturnya.
Seorang warga Laras, 32, menyambut baik dengan wacana KRL hingga Rangkas. Menurut dia, sejauh ini kereta lokal menjadi tak nyaman karena selain penumpangnya menjadi tak terbatas, kondisi kereta lokal sering berdesakan membuat tidak nyaman. "Yah kalau ada, kami sangat bersyukur," tutupnya. (Yan Yusuf/Haryudi)
Perluasan jaringan ini tak lepas dari target PT KCJ yang pada 2019 membidik 1,2 juta penumpang per hari. Mau tak mau, kondisi ini membuat PT KCJ meningkatkan perluasan layanan perjalanan. Peningkatan jadwal perjalanan juga dilakukan di beberapa lokasi, termasuk mengurangi kepadatan kereta di Stasiun Manggarai.
Selain itu, perubahan daya angkut juga dilakukan. Beberapa kereta tidak akan menggunakan formasi 8 maupun 10, melainkan 12 rangkaian. Melalui rangkaian itu, harapannya daya angkut menjadi maksimal, khususnya untuk jam padat, pagi hingga sore hari. Fadhilla mengatakan, penambahan jadwal perjalanan tidak akan dilakukan pada tahun ini.
Penambahan justru dilakukan di luar kawasan Jabodetabek, khususnya lintas Banten, yakni Rangkasbitung. Untuk merealisasi hal itu, perbaikan fasilitas tambahan sedang disiapkan, seperti merenovasi Stasiun Cisaat dan Rangkasbitung, salah satunya mempersiapkan gate keluar-masuk dan loket.
Di Cisaat, peninggian peron dilakukan melalui steger proyek dan tripleks. Sementara pembangunan maksimal akan mulai pada April mendatang, pembangunan ini akan memakan waktu 1,5 tahun. "Anggaran sudah disiapkan Kemenhub, sedangkan kalau di Rangkas belum bisa diketahui kapan dibangun," kata Fadhilla. Sejauh ini perjalanan dari arah barat Tangerang itu sudah 153 perjalanan dengan 18 perjalanan tambahan, total 171 perjalanan.
Rencananya uji coba rangkaian akan dilakukan dalam pekan ini. Sementara terkait perjalanan di ruas lain, KCJ mengatakan bahwa penguraian kepadatan lalu lintas dilakukan dalam waktu dekat. Pengurang lintas ke arah Manggarai akan dilakukan mulai Bekasi. Fadhilla menyebut, sedikitnya ada 20 rangkaian dipindahkan. Rangkaian itu akan dialihkan melalui jalur Stasiun Senen-Stasiun Kampung Bandan-Stasiun Jakarta Kota.
"Izin sudah, tinggal rapat penentuannya saja. Kami harus mempertimbangkan jangan sampai saling mengganggu perjalanan kereta jarak jauh," tuturnya.
Termasuk soal peningkatan fasilitas, KCJ juga berencana melakukan penambahan ruas jadwal dengan memperbarui Stasiun Angke. Gate keluar masuk bakal dibangun bersamaan dengan loket di kawasan itu. "Yang jelas, kereta lokal akan mengalami pengurangan jadwal," tuturnya.
Kepala Stasiun Rangkasbitung Endarso mengatakan, kebutuhan kereta di Rangkasbitung cukup tinggi. Ini terlihat dari penumpang yang setiap harinya berangkat mencapai 7.000 orang, sedangkan ketika weekend jumlah penumpang mencapai 10.000 orang. Menurut Endarso, penumpang di kawasan ini cukup banyak. Kebanyakan mereka merupakan kerja di kawasan Grogol dan Mangga Dua.
"Tapi kalau persoalan bawa barang, tidak deh. Mereka cukup sadar dengan tidak membawa barang banyak," tuturnya.
Seorang warga Laras, 32, menyambut baik dengan wacana KRL hingga Rangkas. Menurut dia, sejauh ini kereta lokal menjadi tak nyaman karena selain penumpangnya menjadi tak terbatas, kondisi kereta lokal sering berdesakan membuat tidak nyaman. "Yah kalau ada, kami sangat bersyukur," tutupnya. (Yan Yusuf/Haryudi)
(bbk)