Pawai Kampanye Damai Paslon Sebabkan Antrean Panjang Kendaraan
A
A
A
JAKARTA - Pawai kampanye damai dan berintegritas tiga pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur berjalan perlahan sekitar 10 kilometer menuju ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat.
Pawai ini dikawal oleh mobil patroli polisi di depan, kemudian disusul oleh kendaraan hias milik KPU DKI dengan memajang bendera partai politik yang ada di DKI Jakarta.
Kemudian baru disusul oleh kendaraan hias masing-masing paslon secara berurutan. Mulai dari Agus-Sylvi yang menaiki mobil hitam panjang, selaras dengan baju hitam yag dikenakannya.
Kemudian disusul kendaraan hias Ahok-Djarot yang dihiasi dengan salah satu program unggulan miniatur yaitu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Kemudian Anies-Sandiaga yang menggunakan mobil klasik VW Combi.
Pantauan Sindonews, para pendukung masing-masing paslon mengikuti pawai dengan tertib dan damai. Akan tetapi tak bisa dipungkiri, kemacetan pun harus dirasakan oleh warga dampak dari konvoi ini.
"Bagus-bagus seru sih kenal sama paslon, meski disisain satu jalur nih cuman tetap aja macet," ujar Yanti kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (29/10/2016).
Wanita, 30 tahun ini berharap tidak ada kampanye yang saling menjelekkan satu sama lain. Sehingga pemilihan berjalan dengan aman dan damai. "Ya kalau bisa jangan rusuh-rusuh deh, yang susah kan warganya juga," kata Yanti.
Pawai ini dikawal oleh mobil patroli polisi di depan, kemudian disusul oleh kendaraan hias milik KPU DKI dengan memajang bendera partai politik yang ada di DKI Jakarta.
Kemudian baru disusul oleh kendaraan hias masing-masing paslon secara berurutan. Mulai dari Agus-Sylvi yang menaiki mobil hitam panjang, selaras dengan baju hitam yag dikenakannya.
Kemudian disusul kendaraan hias Ahok-Djarot yang dihiasi dengan salah satu program unggulan miniatur yaitu Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Kemudian Anies-Sandiaga yang menggunakan mobil klasik VW Combi.
Pantauan Sindonews, para pendukung masing-masing paslon mengikuti pawai dengan tertib dan damai. Akan tetapi tak bisa dipungkiri, kemacetan pun harus dirasakan oleh warga dampak dari konvoi ini.
"Bagus-bagus seru sih kenal sama paslon, meski disisain satu jalur nih cuman tetap aja macet," ujar Yanti kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (29/10/2016).
Wanita, 30 tahun ini berharap tidak ada kampanye yang saling menjelekkan satu sama lain. Sehingga pemilihan berjalan dengan aman dan damai. "Ya kalau bisa jangan rusuh-rusuh deh, yang susah kan warganya juga," kata Yanti.
(kri)