Timses Ahok-Djarot Tak Terima dengan Hasil Survei LSI dan Polmark

Sabtu, 08 Oktober 2016 - 12:28 WIB
Timses Ahok-Djarot Tak...
Timses Ahok-Djarot Tak Terima dengan Hasil Survei LSI dan Polmark
A A A
JAKARTA - Tim pemenangan Basuki Tjahja Purnama-Djarit Saiful Hidayat memprotes hasil survei LSI dan Polmark yang menyebut kredibilitas Ahok terus merosot. Sebab, timses Ahok-Djarot menilai hasil survei itu hanya berdasarkan isu SARA belaka.

"Sebenarnya, kami ingin protes ke LSI karena surveinya berbasis SARA, ini bahaya," ujar Anggota Bidang Kampanye dan Sosialisasi Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Guntur Romli di Cikini, Mentang, Jakpus, Sabtu (8/10/2016).

Menurutnya, hasil survei LSI itu berbahaya karena berpotensi dipakai kelompok garis keras untuk melawan Ahok. Kedua, survei itu bisa membentuk opini publik tentang SARA yang nantinya dipakai untuk memengaruhi publik agar tak memilih paslon tertentu. Jika itu terjadi, maka bangsa Indonesia pun mengalami kemunduran.

"Ini keutuhan bangsa, kita lihat di Kalimantan Barat misalnya, mayoritas muslim tapi ada juga tuh Gubernur nonmuslim," tuturnya.

Sama halnya dengan video yang beredar tentang surat Al Maidah Ayat 51, kata Guntur, pernyataan Ahok itu sejatinya hanya untuk mencerdaskan publik agar jangan mau dibodohi kelompok tertentu dengan membawa-bawa ayat suci Alquran. Namun, isi video itu justru dipelintir pihak tak bertanggung jawab yang mini menjadi polemik di kalangan masyarakat.

Namun, papar Guntur, betapapun hasil survei itu berisi negatif dan positif, hasil survei itu tetap akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk paslon petaha ke depannya. Khususnya untuk hasil survei negatif, seperti kredibilitas yang kian menurun akan dijadikan sebagai alarm paslon petahana.

"Namun, tetap kita ambil dari lembaga survei yang miliki integritas, independensi, dan metodologinya juga baik, seperti Populi Center. Itu jelas rilis hasil sebelumnya dan yang baru, begitu juga perbandingan bahannya, ada hasil survei dari program kerja yang dinilai," jelasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6321 seconds (0.1#10.140)