Ahli Patologi Asal Australia: Barang Bukti Kasus Mirna Lemah

Kamis, 22 September 2016 - 21:15 WIB
Ahli Patologi Asal Australia:...
Ahli Patologi Asal Australia: Barang Bukti Kasus Mirna Lemah
A A A
JAKARTA - Ahli patologi forensik asal Australia Richard Byron Collins menyatakan Wayan Mirna Salihin tewas bukan karena sianida. Richard juga menilai barang bukti yang dikumpulkan sangat dangkal untuk menyimpulkan bahwa Mirna tewas karena sianida.

Richards menjelaskan, patolog forensik yang menangani jenazah Mirna telah gagal untuk membuktikan korban keracunan sianida. Sebab, sianida hanya ditemukan 0,2 mg/liter.

Sementara, jumlah tersebut masih dalam kategori normal. "Kesimpulan saya pengambilan sampel dari jasad telah gagal dalam menjalankan pengambilan barang bukti untuk sistem peradilan dan pembuktian," kata Richards di PN Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).

Richards mengakui, tidak berhak menilai patolog forensik yang mengunci status Mirna tewas karena sianida. Namun, apabila barang bukti yang ada dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dipaparkan kepada seorang ahli patologi forensik, maka tidak logis disimpulkan Mirna keracunan sianida.

"Terkait hasil toksikolog, saya tidak memiliki keahlian penilaian dalam analisisnya. Namun dalam komentar, saya tidak menerima hasil penyelidikan. Dengan demikian sianida tidak ditemukan dalam sampel berikut," tambahnya.

Soal barang bukti merinci bahwa barang bukti nomor empat berupa cairan lambung yang diambil setelah 70 menit kematian, negatif sianida. Barang bukti nomor enam berupa empedu dan hati juga negatif sianida. Barang bukti nomor tujuh berupa urine juga menyatakan negatif sianida.

Sementara itu, satu-satunya bukti patolog forensik menyatakan Mirna merupakan korban racun sianida berdasarkan barang bukti nomor lima, yakni berupa sampel lambung dengan 0,2 mg sianida.

‎"Akhirnya karena tidak ada sianida, kecuali kadar rendah isi lambung yang sedikit itu. Laporan ini sangat nihil konsentrasi. Pemeriksaan tidak lengkap atau gagal dibuktikan. Saya tegaskan kematian tidak dapat dipastikan," tegas Richards.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9589 seconds (0.1#10.140)