PDIP Kemungkinan Tetap Mengusung Pasangan Ahok-Djarot
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing memprediksi kemungkinan besar jika PDIP akan kembali mengusung petahana yaitu Ahok-Djarot. Hal ini seperti pada skenario pertama yang diungkapkan beberapa waktu yang lalu.
"Pasangan Ahok-Djarot lebih terbuka lebar untuk diusung oleh PDIP. Karena Risma hingga detik hari ini tidak mengatakan siap untuk maju, dan Ahok kembali siap jika memang diusung PDIP," ujar Emrus memalui siaran persnya, Selasa (20/9/2016).
Emrus memberi catatan jika memang PDIP akan memilih Ahok-Djarot kembali, maka harus ada kontrak politik yang dilakukan oleh Ahok secara individu. Ini melihat rekam jejak Ahok yang begitu mudah meninggalkan partai.
"Sehingga Ahok dan PDIP perlu membangun visi dan komitmen politik bersama dalam rangka membangun kota dan warga Jakarta lima tahun ke depan. Visi dan komitmen politik tersebut dituangkan dalam bentuk kontrak politik," tukasnya.
Contohnya seperti segala kebijakan dan program pembangunan di Jakarta harus berbasis prinsip keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta, sesuai dengan sila kelima dari Pancasila.
"Tidak boleh satupun warga Jakarta diperlakukan tidak adil dalam segala aspek kebijakan dan program pembangunan. Karena itu bila terpilih lagi, Ahok harus melibatkan partisipasi seluruh warga Jakarta," tukasnya.
"Pasangan Ahok-Djarot lebih terbuka lebar untuk diusung oleh PDIP. Karena Risma hingga detik hari ini tidak mengatakan siap untuk maju, dan Ahok kembali siap jika memang diusung PDIP," ujar Emrus memalui siaran persnya, Selasa (20/9/2016).
Emrus memberi catatan jika memang PDIP akan memilih Ahok-Djarot kembali, maka harus ada kontrak politik yang dilakukan oleh Ahok secara individu. Ini melihat rekam jejak Ahok yang begitu mudah meninggalkan partai.
"Sehingga Ahok dan PDIP perlu membangun visi dan komitmen politik bersama dalam rangka membangun kota dan warga Jakarta lima tahun ke depan. Visi dan komitmen politik tersebut dituangkan dalam bentuk kontrak politik," tukasnya.
Contohnya seperti segala kebijakan dan program pembangunan di Jakarta harus berbasis prinsip keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta, sesuai dengan sila kelima dari Pancasila.
"Tidak boleh satupun warga Jakarta diperlakukan tidak adil dalam segala aspek kebijakan dan program pembangunan. Karena itu bila terpilih lagi, Ahok harus melibatkan partisipasi seluruh warga Jakarta," tukasnya.
(ysw)