Siap Maju di Pilgub, Sekda DKI: Kalau Didukung Cukup Partai
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengaku siap maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017, jika didukung partai politik (parpol). Bahkan, mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini siap menanggung konsekuensinya jika maju di Pilgub DKI.
"Kalau didukung cukup partai, saya pikirkan maju (Pilgub DKI). Kalau maju kan kami sebagai orang taat undang-undang, kami jalankan undang-undang dan nyatakan berhenti sebagai PNS. Mau apa lagi? Kan harus begitu," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2016).
Saefullah juga mengaku, banyak yang meminta dirinya untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017. Bahkan dirinya siap didampingkan dengan calon yang sudah didukung oleh parpol.
"Saya beberapa kali ke lapangan. Kemudian ormas saya, NU, dorongannya keras sekali untuk maju. Kalau saya pikir untuk kepentingan saya sendiri, ya sudah saya di sini (Sekda) saja sendiri. Kerja enam tahun, delapan tahun. Ini demi menyikapi dorongan tadi, kepentingan masyarakat, bisa lebih baik Jakarta, kami siap berdampingan dengan pasangan yang ditentukan oleh partai," tukasnya.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta ini mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah parpol. "Kalau partai yang mengkomunikasikan hampir semua partai. Tapi kan hasil komunikasinya enggak tahu. Kami diundang untuk bicara saja. Ngobrol saja setengah jam kan banyak macam-macam," tukasnya.
"Kalau didukung cukup partai, saya pikirkan maju (Pilgub DKI). Kalau maju kan kami sebagai orang taat undang-undang, kami jalankan undang-undang dan nyatakan berhenti sebagai PNS. Mau apa lagi? Kan harus begitu," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2016).
Saefullah juga mengaku, banyak yang meminta dirinya untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017. Bahkan dirinya siap didampingkan dengan calon yang sudah didukung oleh parpol.
"Saya beberapa kali ke lapangan. Kemudian ormas saya, NU, dorongannya keras sekali untuk maju. Kalau saya pikir untuk kepentingan saya sendiri, ya sudah saya di sini (Sekda) saja sendiri. Kerja enam tahun, delapan tahun. Ini demi menyikapi dorongan tadi, kepentingan masyarakat, bisa lebih baik Jakarta, kami siap berdampingan dengan pasangan yang ditentukan oleh partai," tukasnya.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta ini mengaku telah berkomunikasi dengan sejumlah parpol. "Kalau partai yang mengkomunikasikan hampir semua partai. Tapi kan hasil komunikasinya enggak tahu. Kami diundang untuk bicara saja. Ngobrol saja setengah jam kan banyak macam-macam," tukasnya.
(mhd)