Buka Puasa Bersama Gerindra dan PDIP Digelar Tertutup

Senin, 04 Juli 2016 - 18:27 WIB
Buka Puasa Bersama Gerindra dan PDIP Digelar Tertutup
Buka Puasa Bersama Gerindra dan PDIP Digelar Tertutup
A A A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) DKI Jakarta Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan DPD DKI Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melangsungkan buka puasa bersama secara tertutup. Pertemuan ini adalah tindak lanjut dari pertemuan pada 26 Mei 2016 lalu.

Pantauan Sindonews di lokasi, pertemuan berlangsung tertutup sambil menunggu waktu buka puasa. Pewarta hanya diperbolehkan masuk untuk mengabadikan pertemuan mereka.

"Nanti ya, habis ngobrol hasilnya disampaikan sama Pak Pras (Sekretaris DPD PDIP, Prasetyo Edi Marsudi)," ujar Ketua DPD Gerindra DKI Muhammad Taufik kepada wartawan di salah satu restoran Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2016).

Media hanya diizinkan menunggu di luar ruangan pertemuan kedua partai politik itu. Kini pertemuan para elite politik di tingkat DPD DKI Jakarta itu masih berlangsung.

Sekadar diketahui, pertemuan itu dihadiri oleh Ketua DPD Gerindra DKI Muhammad Taufik, Sekretaris DPD Gerindra DKI Husni Thamrin, Sekretaris DPD PDIP DKI Prasetyo Edi Marsudi, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono, Ketua Tim Penjaringan Gerindra DKI Syarif, dan pengurus inti DPD lainnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP DKI Gembong Warsono mengaku diundang oleh Partai Gerindra untuk buka puasa bersama. Pertemuan ini juga sebagai tindak lanjut sebelumnya. Yaitu bagaimana partai politik duduk bersama untuk melihat potret Jakarta.

"Persoalannya Jakarta apa kita lihat sama-sama. Setelah kita tahu permasalahannya, kemudian tahapan selanjutnya baru siapa sosok yang bisa mengentaskan persoalan itu," tukas Gembong beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, melihat Jakarta dari sudut pandang kelima partai ini belum tentulah sama. Sehingga ini harus dibicarakan dengan intensif.

"Bicara skala prioritas pembangunan lima tahun kedepan seperti apa. Belum tentu PDIP dengan Gerindra belum tentu sama. Inilah yang kita coba gali, kita coba samakan dulu, setelah itu sama baru kita cari orangnya lebih mudah, lebih mudah kita identifikasi masalah-masalah jakarta apa kedepan sudah bisa identifikasi, sehingga sosoknya bisa mudah," tukasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9259 seconds (0.1#10.140)