PDIP dan Gerindra Motori Penguatan Parpol di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Jika sebelumnya Partai Gerindra dan PDI Perjuangan sudah sepakat untuk melakukan penguatan partai politik, kali ini tiga partai melakukan penjajakan untuk bergabung.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono yang menyebut jika Partai Keadilan Bangsa, Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera sepakat tentang penguatan partai politik.
"Kan kemarin sudah ada satu kesepakatan tentang penguatan Parpol kita sudah sepakat, lima partai sepakat PDIP, Gerindra, PAN, PKB, dan PKS. Kita berkaitan penguatan partai, fungsi partai kita sudah clear tahapan ini sudah kita selesaikan," ujar Gembong kepada wartawan, Rabu (29/6/2016).
Menurut Gembong masih ada tahapan berikutnya yang harus disinergikan. Yaitu bagaimana partai politik duduk bersama untuk melihat potret Jakarta. "Persoalannya Jakarta apa kita lihat sama-sama. Setelah kita tahu permasalahannya, kemudian tahapan selanjutnya baru siapa sosok yang bisa mengentaskan persoalan itu," tukasnya.
Menurutnya, melihat kota Jakarta dari sudut pandang kelima partai ini belum tentulah sama sehingga ini harus dibicarakan dengan intensif.
"Bicara skala prioritas pembangunan lima tahun kedepan seperti apa. Belum tentu PDIP dengan Gerindra belum tentu sama. Inilah yang kita coba gali, kita coba samakan dulu, setelah itu sama baru kita cari orangnya," tukasnya.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono yang menyebut jika Partai Keadilan Bangsa, Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera sepakat tentang penguatan partai politik.
"Kan kemarin sudah ada satu kesepakatan tentang penguatan Parpol kita sudah sepakat, lima partai sepakat PDIP, Gerindra, PAN, PKB, dan PKS. Kita berkaitan penguatan partai, fungsi partai kita sudah clear tahapan ini sudah kita selesaikan," ujar Gembong kepada wartawan, Rabu (29/6/2016).
Menurut Gembong masih ada tahapan berikutnya yang harus disinergikan. Yaitu bagaimana partai politik duduk bersama untuk melihat potret Jakarta. "Persoalannya Jakarta apa kita lihat sama-sama. Setelah kita tahu permasalahannya, kemudian tahapan selanjutnya baru siapa sosok yang bisa mengentaskan persoalan itu," tukasnya.
Menurutnya, melihat kota Jakarta dari sudut pandang kelima partai ini belum tentulah sama sehingga ini harus dibicarakan dengan intensif.
"Bicara skala prioritas pembangunan lima tahun kedepan seperti apa. Belum tentu PDIP dengan Gerindra belum tentu sama. Inilah yang kita coba gali, kita coba samakan dulu, setelah itu sama baru kita cari orangnya," tukasnya.
(ysw)