Survei: Jika Risma vs Ahok, Pilgub DKI Bisa 2 Putaran
Survei: Jika Risma vs Ahok, Pilgub DKI Bisa 2 Putaran
A
A
A
JAKARTA - Meski sudah menyatakan tak akan bertarung pada Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Nama Tri Rismaharini tetap menjadi sosok yang dipercaya menjadi penantang calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Secara head to head bila Risma dengan Ahok bertarung di Pilgub DKI Jakarta maka akan terjadi dua putaran. "Kami telah mendapatkan sejumlah temuan menarik saat melakukan survei. Pertama, dari elektabilitas top of mind, sebanyak 49,3% masyarakat menyebut nama Ahok saat diberi pertanyaan siapa yang akan dipilih untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022," ungkap Managing Director Manilka Research and Consulting Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Minggu (19/6/2016).
Herzaky menuturkan, pengumpulan data tersebut dilakukan pada 2-7 Juni 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap sampel 400 responden di Jakarta utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Survei tersebut menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (4,9%) pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei menyatakan sebagian besar masih memilih Ahok sebagai Gubernur selanjutnya."Posisi kedua dan ketiga oleh Ridwan Kamil dan Yusril Ihza Mahendra," tambahnya
Herzaky melanjutkan, jika diuji elektabilitas hanya dua nama (head to head), nama Tri Rismaharini merupakan penantang serius karena persentase elektabilitas Ahok menjadi di bawah 50% yang berarti Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran.
"Nama-nama penantang lainnya, seperti Yusuf Mansur dan Yusril Ihza Mahendra juga berpotensi menjadi kuda hitam meski elektabilitas Ahok tetap di atas 50% ketika dihadapkan head to head dengan mereka. Posisi selanjutnya adalah Sandiaga S Uno (17%) dan Adhyaksa Dault (16%)," tuturnya.
Secara head to head bila Risma dengan Ahok bertarung di Pilgub DKI Jakarta maka akan terjadi dua putaran. "Kami telah mendapatkan sejumlah temuan menarik saat melakukan survei. Pertama, dari elektabilitas top of mind, sebanyak 49,3% masyarakat menyebut nama Ahok saat diberi pertanyaan siapa yang akan dipilih untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022," ungkap Managing Director Manilka Research and Consulting Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Minggu (19/6/2016).
Herzaky menuturkan, pengumpulan data tersebut dilakukan pada 2-7 Juni 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap sampel 400 responden di Jakarta utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Survei tersebut menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (4,9%) pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei menyatakan sebagian besar masih memilih Ahok sebagai Gubernur selanjutnya."Posisi kedua dan ketiga oleh Ridwan Kamil dan Yusril Ihza Mahendra," tambahnya
Herzaky melanjutkan, jika diuji elektabilitas hanya dua nama (head to head), nama Tri Rismaharini merupakan penantang serius karena persentase elektabilitas Ahok menjadi di bawah 50% yang berarti Pilgub DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran.
"Nama-nama penantang lainnya, seperti Yusuf Mansur dan Yusril Ihza Mahendra juga berpotensi menjadi kuda hitam meski elektabilitas Ahok tetap di atas 50% ketika dihadapkan head to head dengan mereka. Posisi selanjutnya adalah Sandiaga S Uno (17%) dan Adhyaksa Dault (16%)," tuturnya.
(whb)
Explore More