Bawang Merah Ilegal Busuk Ganggu Warga Ciracas
A
A
A
JAKARTA - Tumpukan bawang merah impor yang diduga ilegal di gudang penyimpanan di Jalan Raya Bogor membusuk. Bau busuk tersebut dikeluhkan warga sekitar dan para pengguna jalan.
Diduga barang tersebut berasal dari negeri tirai bambu, hal itu dibuktikan ketika petugas dari Kecamatan Ciracas mendatangi gudang penyimpana bawang tersebut. Di sana petugas menemukan 20 ton bawang merah yang di karungnya berlogo Made in China.
Namun, karena keterbatasan yang dimiliki, petugas pun tak bisa berbuat banyak. Sehingga, pihak kecamatan yang dibantu Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur, hanya bisa melakukan pembersihan tumpukan karung bawang merah busuk untuk dibuang.
Camat Ciracas Rommy Sidartha mengatakan, langkah yang dilakukan pihaknya hanya untuk mengatasi keluhan warga. Pasalnya, aroma busuk yang keluar dari tumpukan bawang merah sudah sangat mengganggu warga. "Makanya sekarang kami bersihkan terlebih dahulu dengan desinfektan, supaya bau busuk sedikit menghilang," kata Rommy, Kamis (16/6/2016).
Rommy menambahkan, saat ini bisa dilakukan hanya langkah pembersihan. Pasalnya, saat melakukan pengecekan, ia tidak melibatkan pihak dari Kementerian Perdagangan untuk mengecek bawang busuk tersebut. "Kami juga tidak mengetahui persis jenis bawang merah yang dibiarkan menumpuk dan menjadi busuk itu," jelas Rommy.
Dari keterangan si pemilik diakui bahwa 20 ton bawang merah yang busuk merupakan barang lokal. Di mana bumbu dapur itu didapatkan dari wilayah Bima dan Jawa Timur.
"Pengakuannya, barang legal semua. Tapi karena kita tak tahu apa-apa ya tidak bisa berbuat banyak," ujarnya. Sekadar informasi, warga RT 012/01 Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, sudah hampir tiga hari ini mengalami polusi udara.
Pasalnya, bau bawang merah busuk menyengat dari sebuah gudang bawang hingga mengakibatkan lingkungan rumahnya dipenuhi lalat.
Diduga barang tersebut berasal dari negeri tirai bambu, hal itu dibuktikan ketika petugas dari Kecamatan Ciracas mendatangi gudang penyimpana bawang tersebut. Di sana petugas menemukan 20 ton bawang merah yang di karungnya berlogo Made in China.
Namun, karena keterbatasan yang dimiliki, petugas pun tak bisa berbuat banyak. Sehingga, pihak kecamatan yang dibantu Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur, hanya bisa melakukan pembersihan tumpukan karung bawang merah busuk untuk dibuang.
Camat Ciracas Rommy Sidartha mengatakan, langkah yang dilakukan pihaknya hanya untuk mengatasi keluhan warga. Pasalnya, aroma busuk yang keluar dari tumpukan bawang merah sudah sangat mengganggu warga. "Makanya sekarang kami bersihkan terlebih dahulu dengan desinfektan, supaya bau busuk sedikit menghilang," kata Rommy, Kamis (16/6/2016).
Rommy menambahkan, saat ini bisa dilakukan hanya langkah pembersihan. Pasalnya, saat melakukan pengecekan, ia tidak melibatkan pihak dari Kementerian Perdagangan untuk mengecek bawang busuk tersebut. "Kami juga tidak mengetahui persis jenis bawang merah yang dibiarkan menumpuk dan menjadi busuk itu," jelas Rommy.
Dari keterangan si pemilik diakui bahwa 20 ton bawang merah yang busuk merupakan barang lokal. Di mana bumbu dapur itu didapatkan dari wilayah Bima dan Jawa Timur.
"Pengakuannya, barang legal semua. Tapi karena kita tak tahu apa-apa ya tidak bisa berbuat banyak," ujarnya. Sekadar informasi, warga RT 012/01 Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, sudah hampir tiga hari ini mengalami polusi udara.
Pasalnya, bau bawang merah busuk menyengat dari sebuah gudang bawang hingga mengakibatkan lingkungan rumahnya dipenuhi lalat.
(whb)