Golkar Dukung Ahok, Partai Besar Makin solid
A
A
A
JAKARTA - Bergabungnya Golkar bersama Hanura dan Nasdem mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang maju melalui jalur independen tidak menjadi masalah bagi partai politik besar lainya. Sejumlah partai politik besar semakin solid untuk mengusung calon melalui jalur partai.
Ketua Bidang Pengorganisasian dan Pengkaderan DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaeful Hidayat tidak mempermasalahkan sikap parpol yang mendukung calon perseorangan. Namun, sebagai partai politik, PDI Perjuangan memastikan tidak akan mendukung, melainkan mengusung.
"Kami masih lakukan proses penyaringan 27 nama calon bakal Gubernur yang telah mendaftarkan diri ke kami. Habis lebaran nanti kami kerucutkan menjadi lima calon. Terpenting penguatan partai politik harus terus dilakukan," kata Djarot Syaeful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono menegaskan, bila PDI Perjuangan tidak akan mendukung calon perseorangan meskipun dia seorang petahana. Bahkan, kata dia, calon petahana di tingkat DPD sudah tidak bisa lagi mendaftar untuk diusung.
Gembong menjelaskan, dalam undang-undang tugas dan fungsi partai itu sudah jelas, yakni berfungsi sebagai alat demokrasi yang dapat melahirkan pemimpin terbaik. Artinya, apabila tidak bisa melahirkan kader terbaiknya melalui jalur partai, partai politik tak ubahnya seperti organisasi masyarakat.
"Kami tidak masalah Golkar mendukung calon perseorangan yang merupakan petahanan. Tanpa berkoalisi kami pun bisa mengusung sendiri, tapi lebih kuat berkoalisi," ujarnya.
Gembong menyebutkan bila komunikasi politik sebagai bentuk awal untuk berkoalisi sudah dilakukan DPD, yakni dengan PKB, Gerindra, PKS, dan PAN. Hasilnya, partai-partai tersebut sepakat untuk mengusung calon melalui jalur partai dan terpenting pro rakyat kecil.
"Kita kan bangun koalisi dulu baru nentukan nama calon. Misalnya nanti kalau sudah koalisi, PKS calonnya ini, PKB ini dan Gerindra ini, nanti disepakati lagi. Habis lebaran sudah bisa terlihat," ungkapnya.
Ketua Bidang Pengorganisasian dan Pengkaderan DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaeful Hidayat tidak mempermasalahkan sikap parpol yang mendukung calon perseorangan. Namun, sebagai partai politik, PDI Perjuangan memastikan tidak akan mendukung, melainkan mengusung.
"Kami masih lakukan proses penyaringan 27 nama calon bakal Gubernur yang telah mendaftarkan diri ke kami. Habis lebaran nanti kami kerucutkan menjadi lima calon. Terpenting penguatan partai politik harus terus dilakukan," kata Djarot Syaeful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono menegaskan, bila PDI Perjuangan tidak akan mendukung calon perseorangan meskipun dia seorang petahana. Bahkan, kata dia, calon petahana di tingkat DPD sudah tidak bisa lagi mendaftar untuk diusung.
Gembong menjelaskan, dalam undang-undang tugas dan fungsi partai itu sudah jelas, yakni berfungsi sebagai alat demokrasi yang dapat melahirkan pemimpin terbaik. Artinya, apabila tidak bisa melahirkan kader terbaiknya melalui jalur partai, partai politik tak ubahnya seperti organisasi masyarakat.
"Kami tidak masalah Golkar mendukung calon perseorangan yang merupakan petahanan. Tanpa berkoalisi kami pun bisa mengusung sendiri, tapi lebih kuat berkoalisi," ujarnya.
Gembong menyebutkan bila komunikasi politik sebagai bentuk awal untuk berkoalisi sudah dilakukan DPD, yakni dengan PKB, Gerindra, PKS, dan PAN. Hasilnya, partai-partai tersebut sepakat untuk mengusung calon melalui jalur partai dan terpenting pro rakyat kecil.
"Kita kan bangun koalisi dulu baru nentukan nama calon. Misalnya nanti kalau sudah koalisi, PKS calonnya ini, PKB ini dan Gerindra ini, nanti disepakati lagi. Habis lebaran sudah bisa terlihat," ungkapnya.
(ysw)