PDIP Tegaskan Ahok-Djarot Itu Mustahil
A
A
A
JAKARTA - PDIP menegaskan peluang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berduet kembali dengan Djarot Saiful Hidayat untuk Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang sangat mustahil.
Wakil Ketua Bappilu PDIP DKI Gembong Warsono mengatakan partainya tidak mungkin mengusung calon dari jalur perseorangan. Sebab, tugas dan fungsi partai itu jelas yakni melahirkan kader-kadernya menjadi pemimpin yang terbaik.
Apalagi PDIP memiliki kewenangan untuk mengusung calon pasangan tanpa harus berkoalisi. Kendati keputusan ada di Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Gembong menilai, peluang tersebut juga sangat kecil.
Sebab, bekas Bupati Belitung Timur selama 17 bulan itu bukan kader."Kalau Ahok kader partai, baru Bu Mega bisa menentukan dengan mekanisme penugasan," kata Gembong pada wartawan Kamis, 9 Juni 2016 kemarin.
Gembong menegaskan, peluang Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, untuk kembali berduet sangat mustahil. Terlebih, Djarot tak berwenang menentukan siapa pendampingnya, bila nanti diputuskan diusung partai.
"Prosedur kan gini, Pak Djarot enggak bisa menentukan aku berpasangan dengan siapa," ujar politikus asal Wonogiri itu. Sementara itu, Partai Gerindra berharap kembali berkoalisi dengan PDIP sebagaimana pengalaman empat tahun lalu.
"Dulu, dari sini lah berangkat kemenangan (Pilkada DKI 2012) itu. Secara politik, bisa diulang pengalaman itu," ungkap Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik.
Apalagi, lanjut Taufik, Gerindra dan PDIP memiliki persamaan prinsip dalam menghadapai kontestasi politik lima tahunan tersebut. Pertama, memperkuat posisi partai sebagai sarana rekrutmen."Kedua, mencari pemimpin pro rakyat dan beradab. Beradab itu artinya, memberikan penghargaan terhadap rakyat," jelas Wakil Ketua DPRD DKI ini.
Wakil Ketua Bappilu PDIP DKI Gembong Warsono mengatakan partainya tidak mungkin mengusung calon dari jalur perseorangan. Sebab, tugas dan fungsi partai itu jelas yakni melahirkan kader-kadernya menjadi pemimpin yang terbaik.
Apalagi PDIP memiliki kewenangan untuk mengusung calon pasangan tanpa harus berkoalisi. Kendati keputusan ada di Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Gembong menilai, peluang tersebut juga sangat kecil.
Sebab, bekas Bupati Belitung Timur selama 17 bulan itu bukan kader."Kalau Ahok kader partai, baru Bu Mega bisa menentukan dengan mekanisme penugasan," kata Gembong pada wartawan Kamis, 9 Juni 2016 kemarin.
Gembong menegaskan, peluang Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, untuk kembali berduet sangat mustahil. Terlebih, Djarot tak berwenang menentukan siapa pendampingnya, bila nanti diputuskan diusung partai.
"Prosedur kan gini, Pak Djarot enggak bisa menentukan aku berpasangan dengan siapa," ujar politikus asal Wonogiri itu. Sementara itu, Partai Gerindra berharap kembali berkoalisi dengan PDIP sebagaimana pengalaman empat tahun lalu.
"Dulu, dari sini lah berangkat kemenangan (Pilkada DKI 2012) itu. Secara politik, bisa diulang pengalaman itu," ungkap Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik.
Apalagi, lanjut Taufik, Gerindra dan PDIP memiliki persamaan prinsip dalam menghadapai kontestasi politik lima tahunan tersebut. Pertama, memperkuat posisi partai sebagai sarana rekrutmen."Kedua, mencari pemimpin pro rakyat dan beradab. Beradab itu artinya, memberikan penghargaan terhadap rakyat," jelas Wakil Ketua DPRD DKI ini.
(whb)