Hadapi Arus Mudik, Terminal Terpadu Pulogebang Masih Banyak Kekurangan
A
A
A
JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah telah mengunjungi Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Senin (6/6/2016).
Kendatangan Andri untuk memeriksa kesiapan operasional Terminal Pulogebang dalam menghadapi mudik Lebaran 2016. "Saya ingin tanggal 10 (Juni), hari Jumat soft launching, tapi nanti saya laporkan ke Pak Gubernur dahulu," ujar Andri kepada wartawan, Senin (6/6/2016).
Kendati akan dioperasikan pekan ini, masih banyak fasilitas di terminal tersebut yang masih perlu dibenahi. Di antaranya fasilitas kantin untuk sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang hingga kini belum ada.
Kemudian marka jalan yang mulai rusak, termasuk rambu-rambu lalu lintas. Begitu juga dengan penerangan jalan umum (PJU) yang harus ditambah. "Akan kita benahi secepatnya. Kalau harus menunggu sempurna ya lama," katanya.
Sekedar informasi, saat ini sudah ada 74 perusahaan otobus (PO) yang bergabung di Terminal Pulogebang. Namun yang sudah masuk terminal setiap harinya ada sekitar 50 bus.
Mereka datang hanya untuk melaporkan ke petugas posko terpadu yang ada di lantai 2. Pengambilan penumpang masih dari Terminal Pulogebang. Ria Safitri, salah seorang petugas posko mengatakan, setiap hari posko beroperasi 24 jam.
Di posko ini pula pengurus PO bus melaporkan perjalanan yang akan dituju, lengkap dengan jumlah penumpang yang diangkutnya. "Setiap hari ada sekitar 48 sampai 50 bus AKAP yang masuk terminal. Mereka membuat laporan tentang perjalanan yang akan dituju dan melaporkan jumlah penumpangnya," katanya.
Kendatangan Andri untuk memeriksa kesiapan operasional Terminal Pulogebang dalam menghadapi mudik Lebaran 2016. "Saya ingin tanggal 10 (Juni), hari Jumat soft launching, tapi nanti saya laporkan ke Pak Gubernur dahulu," ujar Andri kepada wartawan, Senin (6/6/2016).
Kendati akan dioperasikan pekan ini, masih banyak fasilitas di terminal tersebut yang masih perlu dibenahi. Di antaranya fasilitas kantin untuk sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang hingga kini belum ada.
Kemudian marka jalan yang mulai rusak, termasuk rambu-rambu lalu lintas. Begitu juga dengan penerangan jalan umum (PJU) yang harus ditambah. "Akan kita benahi secepatnya. Kalau harus menunggu sempurna ya lama," katanya.
Sekedar informasi, saat ini sudah ada 74 perusahaan otobus (PO) yang bergabung di Terminal Pulogebang. Namun yang sudah masuk terminal setiap harinya ada sekitar 50 bus.
Mereka datang hanya untuk melaporkan ke petugas posko terpadu yang ada di lantai 2. Pengambilan penumpang masih dari Terminal Pulogebang. Ria Safitri, salah seorang petugas posko mengatakan, setiap hari posko beroperasi 24 jam.
Di posko ini pula pengurus PO bus melaporkan perjalanan yang akan dituju, lengkap dengan jumlah penumpang yang diangkutnya. "Setiap hari ada sekitar 48 sampai 50 bus AKAP yang masuk terminal. Mereka membuat laporan tentang perjalanan yang akan dituju dan melaporkan jumlah penumpangnya," katanya.
(dam)