Warga Tanah Tinggi Takut Digusur, Ini Solusi Sandiaga Uno
A
A
A
JAKARTA - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mendatangi warga RT 008/RW 07 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Tujuan kedatangan pengusaha muda untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan warga sekitar Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
"Keluhannya masalah ekonomi melemah, lapangan pekerjaan semakin sulit didapat, harga-harga bahan pokok semakin melambung tinggi," kata Sandiaga Uno di lokasi, Jumat (13/5/2016).
Kepada Sandiaga, warga Tanah Tinggi mengaku khawatir dengan rencana Pemprov DKI Jakarta menggusur tempat tinggal mereka.
Menjawab hal itu, Sandiaga mengatakan, jika terpilih menjadi Gubernur DKI 2017 akan lebih mengedepankan musyawarah dengan para warga tersebut.
"Kita akan dialog bersama warga, rata-rata mereka tidak mau pindah dari sini, mereka sudah betah di sini. Tapi saya bilang enggak bisa begini terus, harus dicari solusinya."
Salah satu solusi yang ditawarkan yaitu tempat tinggal yang tetap dekat dengan tempat asli warga tersebut.
"Mirip semacam rusun, tapi enggak jauh (lokasinya) dari sini. Bawahnya itu untuk komersial, sedangkan atasnya digunakan untuk warga tinggal. Dengan begitu lahan usahanya tidak diambil karena rata-rata mereka punya usaha, ada penjual bakso dan warung," katanya.
Tujuan kedatangan pengusaha muda untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan warga sekitar Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
"Keluhannya masalah ekonomi melemah, lapangan pekerjaan semakin sulit didapat, harga-harga bahan pokok semakin melambung tinggi," kata Sandiaga Uno di lokasi, Jumat (13/5/2016).
Kepada Sandiaga, warga Tanah Tinggi mengaku khawatir dengan rencana Pemprov DKI Jakarta menggusur tempat tinggal mereka.
Menjawab hal itu, Sandiaga mengatakan, jika terpilih menjadi Gubernur DKI 2017 akan lebih mengedepankan musyawarah dengan para warga tersebut.
"Kita akan dialog bersama warga, rata-rata mereka tidak mau pindah dari sini, mereka sudah betah di sini. Tapi saya bilang enggak bisa begini terus, harus dicari solusinya."
Salah satu solusi yang ditawarkan yaitu tempat tinggal yang tetap dekat dengan tempat asli warga tersebut.
"Mirip semacam rusun, tapi enggak jauh (lokasinya) dari sini. Bawahnya itu untuk komersial, sedangkan atasnya digunakan untuk warga tinggal. Dengan begitu lahan usahanya tidak diambil karena rata-rata mereka punya usaha, ada penjual bakso dan warung," katanya.
(zik)