Patung Kucing Libi di Kampung Susun Cakung, Simbol Warga Lawan Penggusuran

Kamis, 25 Agustus 2022 - 21:25 WIB
loading...
Patung Kucing Libi di Kampung Susun Cakung, Simbol Warga Lawan Penggusuran
Patung kucing Libi berdiri di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Pulo Jahe, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022). Foto: MPI/Muhammad Refi Sandi
A A A
JAKARTA - Patung kucing bernama Libi berdiri kokoh di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Pulo Jahe, Jatinegara, Jakarta Timur. Patung kucing ini simbol perjuangan warga Bukit Duri, Jakarta Selatan saat menghadapi penggusuran imbas normalisasi Kali Ciliwung.

"Patung kucing ini digagas karena pas penggusuran saya melihat di atas Sanggar Ciliwung yang dihancurkan itu ada satu ekor kucing bernama Libi," kata tokoh masyarakat Bukit Duri Romo Sandiawan di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Anies Resmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh di Cakung

Libi merupakan peliharaan anak Sanggar Ciliwung. Saat penggusuran 2016 lalu Libi turut terdampak. "Backhoe itu menghancurkan pucuk dari sanggar, di antara debu-debu kucing itu terlempar," ucapnya.

Warga Bukit Duri menganggap Libi mati setelah bangunan Sanggar Ciliwung diratakan alat berat. Namun, kucing tersebut masih hidup bahkan selalu berada di reruntuhan bangunan setiap pukul 15.00 WIB.

Sandiawan yang juga seorang aktivis menceritakan bahwa kucing Libi menjadi inspirasi dan dijadikan simbol kesetiaan dan perjuangan warga Bukit Duri yang menjadi korban penggusuran.

"Kucing bernama Libi ini kami jadikan simbol perjuangan, kesetiaan dan persistensi warga yang rindu sekali akan tempat tinggal yang manusiawi yang penuh gotong royong. Inilah patung kucing Libi," tuturnya.
Baca juga: Anies: Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung Wujud Sejarah Panjang Perjuangan Warga Bukit Duri

Kampung Susun Cakung telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selain kualitas fisik bangunan yang baik, Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung didukung lengkapnya sarana prasarana lingkungan seperti tempat ibadah, sanggar, kafe kebun atau roof garden pada lantai atap, area komersial pada lantai dasar.

Kemudian, jalur pedagang kaki lima sebagai ruang ekonomi warga, akses bagi penyandang disabilitas, ruang serbaguna pada tiap lantai, ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan warga untuk berkebun dan berinteraksi, serta area parkir.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2091 seconds (0.1#10.140)