Agus Peragakan 23 Adegan Mutilasi Wanita Hamil di Tangerang
A
A
A
TANGERANG - Pelaku pembunuhan dan mutilasi Nur Atikah, Kusmayadi alias Agus memperagakan 23 adegan dalam rekonstruksi yang digelar di kontrakan Kampung Telaga Sari, Desa Telaga Sari, RT12/01, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Dalam rekonstruksi itu diketahui, Agus menghilangkan nyawa wanita yang biasa disapa Nuri itu setelah pelaku membeli nasi untuk makan bersama pada Minggu 10 April 2016. Setelah makan sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya terlibat cekcok mulut.
"Korban bilang 'kapan saya dibawa pulang, monyet!' lalu korban mendorong tersangka hingga jatuh ke lantai," kata Wakapolresta Tangerang Mukti Juharsa di lokasi, Senin (9/5/2016).
Kemudian, tersangka bangun dan mencekik Nuri hingga tewas. Walaupun Nuri sempat menggigit tangan pelaku namun kalah kuat.
"Setelah korban tewas, tersangka sempat menatapi jasad korban. Usai membunuh, Agus kembali ke Rumah Makan Gumarang dan meminta bantuan teman kerjanya Rifrafi Gusmandala alias Erik. Tapi Erik baru bisa membantu pada malam harinya," kata Mukti.
Masih kata Mukti, Agus kembali ke kontrakan hingga dia memutuskan untuk menghilangkan jejak dengan memutilasi tubuh korban. Sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku mengambil sebilah golok dan memutilasinya.
"Tersangka kemudian pergi ke pasar membeli kantong plastik dan tas jinjing. Lalu memasukkan potongan tangan tersebut ke dalam plastik dan mengikatnya," papar Mukti.
Pada pukul 23.45 dengan bantuan Erik, Agus meminjam motor Satria FU milik tetangganya, Mahdi. Agus kemudian menyerahkan potongan tangan yang sudah dibungkus kepada Erik. Kemudian dengan berboncengan motor, keduanya membuang potongan tubuh Nuri yang sedang hamil di tempat pembuangan sampah Bugel, Tiga Raksa.
"Dalam perjalanan tersangka sempat memberi tahukan bahwa isi plastik adalah potongan tangan si Jablay (korban)," kata Mukti. (Baca: Tetangga Kontrakan Korban Mutilasi di Tangerang Lihat Penampakan)
Tersangka kemudian tidur di mess Rumah Makan Gumarang, Jalan Raya Serang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Selanjutnya pada Senin, 11 April 2016, pukul 07.00 WIB, tersangka kembali ke kontrakan dan membersihkan darah serta jejak kaki lalu kembali bekerja di RM Gumarang.
Pada pukul 19.30 WIB, Agus kembali ke kontrakan untuk memotong kaki korban dengan golok dan gergaji yang kemudian di masukkan ke dalam karung. "Dia lalu membuang potongan kaki dan peralatan itu ke Sungai Surya Toto, juga dengan bantuan Erik," jelas Mukti.
Selanjutnya pada Selasa, 12 April 2016, pukul 09.00 WIB, Agus mengecek jasad korban di kontrakan. Karena mulai berbau busuk, Agus menyemprotkan pewangi ruangan dan mengepel lantai serta menutupi korban dengan kantong plastik agar tidak berbau.
Pukul 17.30 WIB, tersangka memindahkan jasad korban ke dalam kamar mandi kemudian membungkusnya dengan kantong plastik hitam ukuran besar dan dililit dengan lakban. Pukul 19.00 WIB, Agus kembali ke kontrakan untuk mengecek mayat korban dan menyemprotkan pewangi ruangan dan menaburkan bubuk kopi untuk menutupi bau busuk.
Pukul 20.00, Agus bersama Erik ke kontrakan menggunakan sepeda motor. Lalu Agus membungkus pakaian korban dan juga kasur lalu membuangnya di bak sampak daerah Bojong, Cikupa.
"Total ada 23 adegan pada rekonstruksi lagi. Kami ingin lihat secara jelas bagaimana tersangka membunuh korban dan dan membuag tubuhnya," papar Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Gunarko.
Dalam rekonstruksi itu diketahui, Agus menghilangkan nyawa wanita yang biasa disapa Nuri itu setelah pelaku membeli nasi untuk makan bersama pada Minggu 10 April 2016. Setelah makan sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya terlibat cekcok mulut.
"Korban bilang 'kapan saya dibawa pulang, monyet!' lalu korban mendorong tersangka hingga jatuh ke lantai," kata Wakapolresta Tangerang Mukti Juharsa di lokasi, Senin (9/5/2016).
Kemudian, tersangka bangun dan mencekik Nuri hingga tewas. Walaupun Nuri sempat menggigit tangan pelaku namun kalah kuat.
"Setelah korban tewas, tersangka sempat menatapi jasad korban. Usai membunuh, Agus kembali ke Rumah Makan Gumarang dan meminta bantuan teman kerjanya Rifrafi Gusmandala alias Erik. Tapi Erik baru bisa membantu pada malam harinya," kata Mukti.
Masih kata Mukti, Agus kembali ke kontrakan hingga dia memutuskan untuk menghilangkan jejak dengan memutilasi tubuh korban. Sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku mengambil sebilah golok dan memutilasinya.
"Tersangka kemudian pergi ke pasar membeli kantong plastik dan tas jinjing. Lalu memasukkan potongan tangan tersebut ke dalam plastik dan mengikatnya," papar Mukti.
Pada pukul 23.45 dengan bantuan Erik, Agus meminjam motor Satria FU milik tetangganya, Mahdi. Agus kemudian menyerahkan potongan tangan yang sudah dibungkus kepada Erik. Kemudian dengan berboncengan motor, keduanya membuang potongan tubuh Nuri yang sedang hamil di tempat pembuangan sampah Bugel, Tiga Raksa.
"Dalam perjalanan tersangka sempat memberi tahukan bahwa isi plastik adalah potongan tangan si Jablay (korban)," kata Mukti. (Baca: Tetangga Kontrakan Korban Mutilasi di Tangerang Lihat Penampakan)
Tersangka kemudian tidur di mess Rumah Makan Gumarang, Jalan Raya Serang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Selanjutnya pada Senin, 11 April 2016, pukul 07.00 WIB, tersangka kembali ke kontrakan dan membersihkan darah serta jejak kaki lalu kembali bekerja di RM Gumarang.
Pada pukul 19.30 WIB, Agus kembali ke kontrakan untuk memotong kaki korban dengan golok dan gergaji yang kemudian di masukkan ke dalam karung. "Dia lalu membuang potongan kaki dan peralatan itu ke Sungai Surya Toto, juga dengan bantuan Erik," jelas Mukti.
Selanjutnya pada Selasa, 12 April 2016, pukul 09.00 WIB, Agus mengecek jasad korban di kontrakan. Karena mulai berbau busuk, Agus menyemprotkan pewangi ruangan dan mengepel lantai serta menutupi korban dengan kantong plastik agar tidak berbau.
Pukul 17.30 WIB, tersangka memindahkan jasad korban ke dalam kamar mandi kemudian membungkusnya dengan kantong plastik hitam ukuran besar dan dililit dengan lakban. Pukul 19.00 WIB, Agus kembali ke kontrakan untuk mengecek mayat korban dan menyemprotkan pewangi ruangan dan menaburkan bubuk kopi untuk menutupi bau busuk.
Pukul 20.00, Agus bersama Erik ke kontrakan menggunakan sepeda motor. Lalu Agus membungkus pakaian korban dan juga kasur lalu membuangnya di bak sampak daerah Bojong, Cikupa.
"Total ada 23 adegan pada rekonstruksi lagi. Kami ingin lihat secara jelas bagaimana tersangka membunuh korban dan dan membuag tubuhnya," papar Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Gunarko.
(mhd)