Permalukan Anak Buah, Pengamat: Gaya Ahok Banyak Dikeluhkan

JAKARTA - Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarak menilai gaya kepemimpinan Ahok yang selalu mempermalukan anak buahnya sulit diubah. Ironisnya lagi, kenyataan ini sudah menjadi karakter politik Ahok.

Zaki menjelaskan soal marah-marahnya Ahok ke mantan wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi beberapa waktu lalu dinilai berawal dari ceramah Yusril di Masjid Luar Batang. Padahal sebelumnya tidak terlalu banyak keluhan yang dilontarkan Ahok ke Rustam Effendi. (Baca: Damprat Anak Buah, Ahok Tuding Rustam Pro ke Yusril)

Sayangnya, dalam rapat yang digelar bersama, Ahok menuding kalau Rustam lebih pro ke Yusril Ihza Mahendra karena hingga kini penggusuran Luar Batang tidak juga dilakukan. Gaya komunikasi Ahok yang langsung main tuduh itu mendapat reaksi dari Rustam dengan mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara.

"Gaya komunikasi Ahok memang telah banyak dikeluhkan. Padahal kebijakan yang tegas, tidak mesti dengan bahasa yang kasar," kata Zaki saat dihubungi Sindonews, Jumat (29/4/2016).

Ahok pun, lanjut Zaki, mengakui jika gaya komunikasinya sudah seperti itu dan sulit diubah. "Awalnya pak Wagub diharapkan bisa jadi pelumas komunikasi Ahok dengan jajaran pemprov dan masyarakat, tapi belakangan ia juga malah berkonflik," tambahnya. (Baca juga: Selalu Salahkan Anak Buah, Ahok Pemimpin Haus Kekuasaan)

Zaki menambahkan, melihat kondisi demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa gaya komunikasi Ahok dilakukan dengan cara mempermalukan bawahannya.

"Jadi tampaknya makin mustahil Ahok mengubah cara komunikasinya. Model kepemimpinan dan komunikasi dengan mempermalukan bawahannya secara terbuka sudah menjadi karakter politiknya," tutupnya.