Pemimpin Jakarta Itu Harus Berani, Sopan & Berakhlak
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) KH Fakhrurozy Ishak mengajak para warga DKI khususnya mahasiswa untuk menggunakan rasionalitas dalam event Pilkada 2017 mendatang.
Fakhrurozy mengatakan, warga Jakarta termasuk para mahasiswa jangan sampai memilih pemimpin berdasarkan popularitas saja tanpa diikuti kualitas diri yang mumpuni."Jangan silau lagi akan popularitas saja. Tapi harus benar-benar kritis dalam memilih calon gubernur DKI nanti," kata Fakhrurozy di UNJ, Jakarta Timur, Kamis, 14 April 2016.
Fakhrurozy memberikan beberapa kriteria bagi seorang pemimpin untuk Ibu Kota. Pertama, calon gubernur tidak cukup hanya bermodal keberanian saja, tanpa adanya perilaku yang baik.
"Berani itu enggak cukup. Misalnya berani melawan BPK terus dibilang berani dan hebat? Enggak begitu. Semua itu kan ada aturannya. Makanya pemimpin harus berakhlak," ujarnya.
Selain itu, lanjut Fakhrurozy, pemimpin juga wajib menyayangi rakyatnya serta sopan dan santun perlu digunakan saat memimpin."Pemimpin harus menjaga hati rakyat. Jadi kalau Anda ingin pilih pemimpin, carilah pemimpin yang berakhlak. Apalagi Jakarta itu relijius," tuturnya.
Fakhrurozy mengatakan, warga Jakarta termasuk para mahasiswa jangan sampai memilih pemimpin berdasarkan popularitas saja tanpa diikuti kualitas diri yang mumpuni."Jangan silau lagi akan popularitas saja. Tapi harus benar-benar kritis dalam memilih calon gubernur DKI nanti," kata Fakhrurozy di UNJ, Jakarta Timur, Kamis, 14 April 2016.
Fakhrurozy memberikan beberapa kriteria bagi seorang pemimpin untuk Ibu Kota. Pertama, calon gubernur tidak cukup hanya bermodal keberanian saja, tanpa adanya perilaku yang baik.
"Berani itu enggak cukup. Misalnya berani melawan BPK terus dibilang berani dan hebat? Enggak begitu. Semua itu kan ada aturannya. Makanya pemimpin harus berakhlak," ujarnya.
Selain itu, lanjut Fakhrurozy, pemimpin juga wajib menyayangi rakyatnya serta sopan dan santun perlu digunakan saat memimpin."Pemimpin harus menjaga hati rakyat. Jadi kalau Anda ingin pilih pemimpin, carilah pemimpin yang berakhlak. Apalagi Jakarta itu relijius," tuturnya.
(whb)