Masuk Penjaringan, Saefullah: Enggak Ada Surat dari Gerindra
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengaku, hingga saat ini belum menerima surat resmi dari Partai Gerindra terkait namanya yang masuk dalam daftar penjaringan bakal calon gubernur dari partai tersebut. Karena, dirinya tidak pernah membangun komunikasi kepada partai politik (parpol) untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017.
"Enggak ada surat dari mereka (Partai Gerindra) mau gimana? Itu kan cuma ditulis di media, enggak ada surat dari partai ke saya. Gimana mau saya jawab, kalau saya jawab enggak ada surat, mereka bilang loh siapa yang minta anda. Sampai sekarang saya enggak tahu dimasukkin dimana," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2016).
Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini menegaskan, dirinya tidak pernah membangun komunikasi politik kepada sejumlah parpol untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, dia juga tidak melakukan pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai jalan lain menuju DKI 1.
"Enggak ada komunikasi. Pernyataannya juga sama kayak dahulu. Untuk menjadi gubernur dan wagub kan harus ada dua jalan yang satu independen dengan cara mengumpulkan KTP dan saya enggak mengumpulkan KTP. Kedua dari partai, sampai saat ini saya bukan anggota partai dan belum bicara sama partai," tuturnya.
Nama Sekda Saefullah ini masuk dalam penjaringan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta. Selain Saefullah, ada nama mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, anggota DPR RI Biem Benjamin, dan Muhammad Taufik.
Kemudian satu nama yang mendaftar dari partai adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. (Baca: Soal Cagub DKI Jakarta, Gerindra Siapkan Kejutan)
"Enggak ada surat dari mereka (Partai Gerindra) mau gimana? Itu kan cuma ditulis di media, enggak ada surat dari partai ke saya. Gimana mau saya jawab, kalau saya jawab enggak ada surat, mereka bilang loh siapa yang minta anda. Sampai sekarang saya enggak tahu dimasukkin dimana," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2016).
Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini menegaskan, dirinya tidak pernah membangun komunikasi politik kepada sejumlah parpol untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, dia juga tidak melakukan pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai jalan lain menuju DKI 1.
"Enggak ada komunikasi. Pernyataannya juga sama kayak dahulu. Untuk menjadi gubernur dan wagub kan harus ada dua jalan yang satu independen dengan cara mengumpulkan KTP dan saya enggak mengumpulkan KTP. Kedua dari partai, sampai saat ini saya bukan anggota partai dan belum bicara sama partai," tuturnya.
Nama Sekda Saefullah ini masuk dalam penjaringan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta. Selain Saefullah, ada nama mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, anggota DPR RI Biem Benjamin, dan Muhammad Taufik.
Kemudian satu nama yang mendaftar dari partai adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. (Baca: Soal Cagub DKI Jakarta, Gerindra Siapkan Kejutan)
(mhd)