Bupati Bojonegoro Siap Bertarung di Pilgub DKI Jakarta
A
A
A
DEPOK - Bupati Bojonegoro Suyoto menyatakan kesiapannya bila dipercaya untuk maju dalam bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Namun, sebelum maju Suyoto akan mempertimbangkan tiga hal terlebih dahulu.
Suyoto mengatakan, sebagai seorang politikus dirinya akan siap maju bertarung pada Pilgub DKI."Seperti dokter kalau ada pasien, petani kalau diajak ke sawah pasti akan siap," kata Suyoto saat ditemui di sela-sela acara International Workshop On Innovative Governance In Indonesia And Writing Clinic di FISIP UI, Depok, Rabu (30/3/2016).
Sebelum maju, Suyoto akan terlebih dahulu mempertimbangkan tiga hal. Pertama, apakah memang masyarakat Jakarta menghendaki atau menerima dengan apa yang ditawarkan. Kemudian, apa yang kira-kira bisa rakyat terima soal Suyoto.
"Untuk bisa menerima maka saya harus memahami betul soal Jakarta. Setelah memahami baru mendengar," ucapnya. Kedua, Suyoto akan bertanya pada dirinya sendiri perihal kemampuan apakah cukup meyakini memberikan manfaat besar untuk masyarakat Jakarta.
Ketiga, dirinya akan memikirkan soal partai pengusung. "Kalau tidak ada partai pengusung ya enggak berarti apa-apa," jelasnya. Suyoto mengaku dalam waktu dua atau tiga bulan ke depan akan mendengarkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat Jakarta.
Setelah itu baru dirinya akan tahu konsep apa yang akan ditawarkan bagi rakyat Jakarta. "Kalau sekarang belum sampai ke situ. Saya akan mempelajari dulu. Mungkin setelah 2-3 bulan baru bisa bicara soal program dan konsep," akunya.
Namun sekilas, Suyoto sudah bisa melihat masalah utama Jakarta, yaitu, banjir, kemacetan dan tingkat kesejahteraan. Persoalan itu menurutnya hampir sama dengan yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
"Kalau ngomong Jakarta ya mestinya jadi rumah yang nyaman, aman. Jakarta jadi tuan rumah bagi seluruh kegiatan ekonomi, politik dan budaya secara nasional," ungkapnya.(Baca: Pilgub DKI Terbuka untuk Calon dari Kepala Daerah Lain)
Suyoto mengatakan, sebagai seorang politikus dirinya akan siap maju bertarung pada Pilgub DKI."Seperti dokter kalau ada pasien, petani kalau diajak ke sawah pasti akan siap," kata Suyoto saat ditemui di sela-sela acara International Workshop On Innovative Governance In Indonesia And Writing Clinic di FISIP UI, Depok, Rabu (30/3/2016).
Sebelum maju, Suyoto akan terlebih dahulu mempertimbangkan tiga hal. Pertama, apakah memang masyarakat Jakarta menghendaki atau menerima dengan apa yang ditawarkan. Kemudian, apa yang kira-kira bisa rakyat terima soal Suyoto.
"Untuk bisa menerima maka saya harus memahami betul soal Jakarta. Setelah memahami baru mendengar," ucapnya. Kedua, Suyoto akan bertanya pada dirinya sendiri perihal kemampuan apakah cukup meyakini memberikan manfaat besar untuk masyarakat Jakarta.
Ketiga, dirinya akan memikirkan soal partai pengusung. "Kalau tidak ada partai pengusung ya enggak berarti apa-apa," jelasnya. Suyoto mengaku dalam waktu dua atau tiga bulan ke depan akan mendengarkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat Jakarta.
Setelah itu baru dirinya akan tahu konsep apa yang akan ditawarkan bagi rakyat Jakarta. "Kalau sekarang belum sampai ke situ. Saya akan mempelajari dulu. Mungkin setelah 2-3 bulan baru bisa bicara soal program dan konsep," akunya.
Namun sekilas, Suyoto sudah bisa melihat masalah utama Jakarta, yaitu, banjir, kemacetan dan tingkat kesejahteraan. Persoalan itu menurutnya hampir sama dengan yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
"Kalau ngomong Jakarta ya mestinya jadi rumah yang nyaman, aman. Jakarta jadi tuan rumah bagi seluruh kegiatan ekonomi, politik dan budaya secara nasional," ungkapnya.(Baca: Pilgub DKI Terbuka untuk Calon dari Kepala Daerah Lain)
(whb)