PDIP Sebut Proses Politik di Jakarta Terlalu Panas
PDIP Sebut Proses Politik di Jakarta Terlalu Panas
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Andreas Pariera menilai proses politik yang terjadi di DKI Jakarta saat ini sudah terlalu panas. Bahkan Andreas mengaku proses politik di DKI Jakarta terlalu prematur dan berbahaya.
"Proses politik di DKI ini terlalu prematur, terlalu panas di pagi hari, overheated, bahaya ini, membuat perhatian masyarakat menjadi ke soal pilkada," ujar Andreas di diskusi Polemik Sindo Trijaya FM, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016).
Menurut Andreas seharusnya proses Pilgub DKI bisa dilakukan nanti setelah proses pilkada dimulai oleh KPUD DKI. "Ya sesuai dengan proses yang sudah ada, Agustus kan pendaftaran, dari KPU baru kita bicara. Jangan dibuat panas lah," tukasnya.
Hal ini sejalan dengan surat yang dikeluarkan oleh DPP PDIP kepada DPD PDIP dan DPC PDIP DKI Jakarta untuk mendukung kerja Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat untuk menjalankan roda pemerintahan di DKI Jakarta sampai dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wagub DKI.
"Proses politik di DKI ini terlalu prematur, terlalu panas di pagi hari, overheated, bahaya ini, membuat perhatian masyarakat menjadi ke soal pilkada," ujar Andreas di diskusi Polemik Sindo Trijaya FM, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016).
Menurut Andreas seharusnya proses Pilgub DKI bisa dilakukan nanti setelah proses pilkada dimulai oleh KPUD DKI. "Ya sesuai dengan proses yang sudah ada, Agustus kan pendaftaran, dari KPU baru kita bicara. Jangan dibuat panas lah," tukasnya.
Hal ini sejalan dengan surat yang dikeluarkan oleh DPP PDIP kepada DPD PDIP dan DPC PDIP DKI Jakarta untuk mendukung kerja Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat untuk menjalankan roda pemerintahan di DKI Jakarta sampai dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wagub DKI.
(ysw)
Explore More