Godok Cagub DKI, PKS Tidak Alergi dengan PDIP
A
A
A
DEPOK - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih menggodok sejumlah nama yang bakal dijagokan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
"Belum ada koalisi, baru denger kalau ada yang bilang kader PKS diduetkan dengan Ahok. Kami baru melakukan penjaringan," ujar Bendahara Umum DPP PKS Mahfudz Abdurrahman, Minggu (6/3/2016).
Ia menambahkan, proses penjaringan masih dilakukan dan belum diputuskan siapa yang nantinya bakal diusung oleh PKS. "Koalisi sama siapa dan mau mengusung siapa itu belum kami putuskan."
Ketika ditanya kemungkinan PKS bakal berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mahfudz menjelaskan segalanya akan mencair.
"Pada dasarnya secara politik kami berkoalisi dengan siapa saja, itu bisa terjadi. Tinggal nanti hitung-hitungan manfaatnya," katanya.
Mahfudz yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi V DPR RI mengatakan, PKS tidak alergi dengan PDIP. Hal itu telah dibuktikan dalam beberapa kali pilkada, PKS juga berkoalisi dengan PDIP.
"Beberapa daerah kami berkoalisi dengan PDIP, di pilgub DKI itu juga sangat memungkinkan. Tapi balik lagi keputusan akhirnya di dewan syuro, karena bukan keputusan pribadi," tandasnya.
"Belum ada koalisi, baru denger kalau ada yang bilang kader PKS diduetkan dengan Ahok. Kami baru melakukan penjaringan," ujar Bendahara Umum DPP PKS Mahfudz Abdurrahman, Minggu (6/3/2016).
Ia menambahkan, proses penjaringan masih dilakukan dan belum diputuskan siapa yang nantinya bakal diusung oleh PKS. "Koalisi sama siapa dan mau mengusung siapa itu belum kami putuskan."
Ketika ditanya kemungkinan PKS bakal berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mahfudz menjelaskan segalanya akan mencair.
"Pada dasarnya secara politik kami berkoalisi dengan siapa saja, itu bisa terjadi. Tinggal nanti hitung-hitungan manfaatnya," katanya.
Mahfudz yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi V DPR RI mengatakan, PKS tidak alergi dengan PDIP. Hal itu telah dibuktikan dalam beberapa kali pilkada, PKS juga berkoalisi dengan PDIP.
"Beberapa daerah kami berkoalisi dengan PDIP, di pilgub DKI itu juga sangat memungkinkan. Tapi balik lagi keputusan akhirnya di dewan syuro, karena bukan keputusan pribadi," tandasnya.
(zik)