Tewaskan Allya, Polisi Selidiki Dugaan Malapraktik di Klinik CF

Kamis, 07 Januari 2016 - 11:52 WIB
Tewaskan Allya, Polisi Selidiki Dugaan Malapraktik di Klinik CF
Tewaskan Allya, Polisi Selidiki Dugaan Malapraktik di Klinik CF
A A A
JAKARTA - Untuk menyelidiki kematian Allya Siska Nadya (30) yang diduga tewas karena malapraktik, Polda Metro Jaya memeriksa 11 saksi. Tak hanya itu, polisi juga sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti Klinik Chiropractic First di Pondok Indah Mal 1, Jakarta Selatan.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Khrisna Murti mengatakan, kalau pihaknya hingga kini masih menyelidiki dugaan malpraktik di sebuah klinik alternatif di Pondok Indah Mal (PIM) itu. Pihaknya bahkan sudah melakukan gelar perkara untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Kami sudah gelar perkara, 11 saksi juga sudah kami periksa. Kami juga sudah olah TKP di kliniknya itu dan mengambil foto-foto untuk alat bukti," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/1/2016).

Menurutnya, untuk menyelidiki kasus tersebut, pihaknya pun meminta bantuan dari saksi ahli dari Ikatan Dokter Indonesia dengan profesi yang sama dengan terlapor yang diduga melakukan mal praktek itu pada korban.

Saksi ahli itu perlu untuk menyelidiki legalitas dokter asing yang praktek di Indonesia apakah sesuai dengan metode kedokteran ataukah tidak.

Sebelumnya, Allya yang merupakan anak mantan Wakil Direktur Komunikasi PT PLN meninggal usai menjalani perawatan di klinik tersebut.

Ayah korban, Alfian Helmy Hasjim menjelaskan awalnya Allya kerap mengeluh nyeri di bagian otot lehernya dan terkadang terasa pegal.

Dalam pengobatannya, Allya ditangani oleh praktisi asal Amerika Serikat, Randall Cafferty. Dalam sehari Allya menjalani terapi sampai dua kali, siang dan malam.

Dalam proses terapi tersebut Allya diminta untuk tengkurap di ranjang. Kemudian kepala Allya digerakkan ke kanan dan ke kiri beberapa kali hingga pada tulang lehernya berbunyi.

Usai menjalani terapi tersebut, bukan hilang rasa sakit justru Allya merasakan pegal di leher yang begitu hebat. Hingga pada akhirnya sekira pukul 23.00 WIB gadis manis itu merintih kesakitan dan keesokan harinya meninggal dunia.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6345 seconds (0.1#10.140)